Sumber foto: dokumentasi Kelas Inspirasi Tasikmalaya. |
KABAR JPI - Tasikmalaya - Dokter, insinyur, tentara, polisi, pilot,
guru, adalah segelintir profesi yang paling sering disebut bila anak-anak
ditanya mengenai cita-citanya. Paradigma itu yang ingin coba diubah oleh para
relawan Kelas Inspirasi (KI). Bahwa profesi tidak terbatas hanya segelintir itu
saja. Ada banyak variasi profesi di luar sana yang tidak kalah menarik. Untuk
itu sebanyak 166 relawan KI Tasikmalaya mengadakan kegiatan berbagi inspirasi
di dua belas Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiah (MI)
se-Kabupaten dan Kota Tasikmalaya pada Senin (7/3/2016).
KI adalah kegiatan non profit di mana
seluruh penyelenggaraannya dilaksanakan secara swadaya oleh para relawan,
termasuk biaya yang mungkin dibutuhkan. KI tidak hanya dilaksanakan di
Tasikmalaya, tetapi sudah menyebar secara masif di seluruh penjuru tanah air.
Pertama kali hadir pada tahun 2012 di Jakarta, kegiatan ini kemudian tumbuh dan
berkembang di berbagai kota. Semua bertujuan sama, menggalang relawan yang
peduli terhadap masa depan anak bangsa.
Sumber foto: dokumentasi Kelas Inspirasi Tasikmalaya. |
Tidak ada syarat khusus untuk menjadi
relawan, hanya saja untuk inspirator (sebutan bagi relawan yang berbagi
inpirasi), wajib memiliki profesi yang sudah dilaksanakan sekurang-kurangnya 2
tahun terakhir. Hal ini dimaksudkan agar setiap inspirator dapat berbagi cerita
dan pengalaman mereka secara lebih mendalam bagi anak-anak. Dan juga wajib cuti
sehari dari pekerjaannya saat hari inspirasi dilaksanakan.
Salah seorang inspirator, Iman Kurnia
Shiddiq, yang berprofesi sebagai engineer mengaku tidak keberatan mengambil
cuti sehari untuk ikut dengan kegiatan KI. Menurutnya tidak ada salahnya
meluangkan waktu untuk kegiatan sosial dan berbagi. Kegiatan ini terlihat
sederhana tapi bisa memiliki dampak besar untuk masyarakat. Baik untuk saat ini
atau pun untuk masa yang akan datang.
“Sangat menyenangkan.
Senang bisa mengenalkan profesi kepada anak-anak SD yang semoga bisa
menginspirasi mereka dalam bercita-cita. Dan senang bisa berbagi inspirasi dan
pengalaman dengan sesama relawan,” ujarnya.
Pada kali ketiga ini, KI Tasikmalaya
diikuti oleh relawan dari berbagai profesi yaitu dokter, pengacara, konsultan
wisata, reporter majalah, pengusaha, wiraswasta, pengajar musik, dosen, polisi,
petugas KPU, dan Asisten Daerah dari pemerintahan kabupaten Tasikmalaya yang
terjun aktif sebagai inspirator di salah satu SD. Bahkan Walikota Tasikmalaya,
Budi Budiman, secara khusus datang menghadiri pembukaan Kelas Inspirasi di SD
Negeri Ciangir Tamansari Kota Tasikmalaya.
Sumber foto: dokumentasi Kelas Inspirasi Tasikmalaya. |
Setiap tahunnya, KI Tasikmalaya selalu
disambut hangat oleh pihak sekolah. Bahkan pada tahun ketiga ini. “Kegiantan ini sangat baik dan membantu sekali dalam mengenalkan berbagai
profesi kerja mengingat guru sendiri memiliki keterbatasan pengetahuan profesi
lain. Kegiatan ini juga didukung oleh orang tua murid sehingga kelas 1 dan 2
yang biasanya pulang cepat diperbolehkan ditambah jam sekolahnya untuk kegiatan
ini. Semoga anak-anak terinspirasi, semangat mengejar cita-citanya”, kata guru
MI Asshulahaa, Ma’ruf Irpan Hilmi.
Salah satu murid kelas 2 MI Asshulahaa,
Aldi, merasa senang dan terinspirasi dengan adanya kegiatan ini. Kegiatan KI dimulai dengan membagi inspirasi oleh para inspirator di kelas
selama kurang lebih satu jam. Kemudian diakhiri dengan menerbangkan balon yang
berisi harapan dan cita-cita anak-anak. (RA)
***
TENTANG PENULIS
Penulis adalah lulusan teknik informatika dari Universitas Komputer
Indonesia. Pernah menjadi kontributor untuk koran lokal Kabar Priangan. Hobi
membaca, jalan-jalan, dan kuliner. Ibu rumah tangga yang menyambi jadi penulis. Twitter: @rehoshi. Facebook: Restiana Ayunita.
Posting Komentar untuk "Berbagi Inspirasi Lewat Profesi"