EMPAT TIPS NULIS DUET UNTUK PEMULA
Oleh : Afin Yulia
Foto By : Endik Koeswoyo |
KABAR JPI - Lomba
menulis novel seliweran. Salah satu penerbit ternama sedang mencari naskah
novel untuk dipublikasikan. Rasa hati ingin ikutan, tetapi apa daya? Menulis
novel 6-8 halaman saja sudah ngos-ngosan, kok nulis novel yang panjangnya bisa
lebih dari 100 halaman. Aduh, nggak kebayang! Ibarat pelari jarak pendek yang
dipaksa lari sejauh 800 atau 100 meter, kita pasti ngos-ngosan. Bagus kalau
hanya ngos-ngosan, kalau ambruk di tengah jalan bagaimana? Tidak
selesai-selesai nih nulisnya. Mungkin begitu yang kawan-kawan pikirkan.
Baiklah,
jika menulis solo terasa memberatkan kenapa tidak mencoba untuk menulis bersama
teman? Menulis duet itu bisa memberi keuntungan lho buat kita. Selain bisa
berbagi beban dalam menyelesaikan sebuah tulisan, teman duet bisa juga menutupi
kekurangan.
Caranya
bagaimana?
Yuk,
kita simak caranya dibawah ini :
1. Cari teman nulis yang gayanya tak jauh beda
Membaca tulisan tersebut
tak urung kawan-kawan pasti bertanya ,”Kenapa sih harus yang memiliki gaya
nulis sama? Kenapa nggak memilih yang beda saja?”
Begini, dengan memiliki
gaya nulis yang sama akan lebih nyambung tik-toknya. Hal ini akan mempercepat
perkembangan menulis kita. Bila terlampau berbeda, cerita jadi njomplang. Terlebih
bila kedua penulis tidak mampu menyatukan. Taruhlah yang satu cenderung
nyastra, dengan diksi yang luar biasa indah. Yang satu cenderung lugas dalam
pemilihan kata. Tapi jangan salah, jika kedua penulis pandai menyambungkan,
bisa jadi kekuatan tersendiri lho!
2. Bikin Outline
Pembuatan outline dimulai dengan ngobrolin ide. Bicarakan dengan teman
enaknya mau bikin cerita apaan. Siakan ajukan ide masing-masing, nah yang
terbaik barulah dibikin outline-nya.
Outline ialah panduan bagi kita untuk menulis cerita. Bagi penulis
profesional menulis tanpa outline pun tidak apa-apa. Tapi, untuk
pemula sebaiknya gunakan outline saja. Dengan adanya outline kita jadi lebih
fokus dalam menulis cerita. Tidak melebar kemana -mana.
Outline umumnya memuat judul, oleh siapa, apa temanya, siapa target
pembacanya, siapa saja tokoh dalam cerita (baik tokoh utama atau pembantu)
sekaligus dijabarkan juga karakter masing-masing. Tak lupa ditulis juga
gambaran cerita per-bab yang diuraikan secara singkat sebanyak satu atau dua
paragraf. Bagus juga bila ditambahkan sinopsis cerita dan keunggulan naskah
kita dibanding novel yang sudah ada. Untuk yang ini, biasanya kita tambahkan
sewaktu diajukan ke penerbit. Keduanya menjadi penting karena menjadi bahan
pertimbangan pihak penerbit apakah naskah kita layak untuk terbit atau tidak.
Jadi silakan bikin sinopsis sebagus-bagusnya agar penerbit terpesona oleh karya
kita. Selain jalan cerita yang menarik tentu saja.
3. Tenggat Waktu
Sepakati berapa lama tenggat waktu yang diperlukan. Jika masing-masing
penulis setuju novel dikerjakan dalam dua bulan, maka lakukan selama itu.
Usahakan jangan sampai ngaret. Memang tidak mudah, tetapi ketika kita sudah
terbiasa dengan jadwal semacam itu kedepannya akan lebih mudah.
Berdasarkan pengalaman pribadi, menggampangkan batas waktu penulisan
membuat novel yang kita gadang-gadang tak pernah terselesaikan.
4. Pembagian Tugas
Sedari awal sebaiknya
kedua penulis bersepakat soal siapa yang bertugas menulis outline, editor, dan
penyelaras akhir. Dengan adanya pembagian tugas tersebut, akan memudahkan
penulis dalam bekerja. Tidak saling tunggu yang ujung-ujungnya bikin proyek menulis
bersama jadi berantakan. Jadi jika satu ditetapkan sebagai penulis outline,
yang lain berfungsi sebagai editor dan penyelaras akhir.
Pertanyaannya ,”Jika
kedua penulis sudah melakukang self editing masihkan
diperlukan editor dan penyelaras akhir?”
Tentu! Editor dan penyelaras akhir sangat diperlukan. Tujuannya untuk memperbaiki
kesalahan ejaan, tanda baca, dan kalimat atau jalan cerita yang kurang selaras.
Meski begitu, yang bertugas sebagai editor dan penyelaras akhir tak boleh
semena-mena. Diskusikan bersama ketidakselarasan yang ditemukan agar bisa
mendapatkan hasil akhir yang mengesankan.
Nah,
itu tadi empat yang hal yang saya lakukan ketika menulis novel Short
Story Girl : Pendek itu Menyakitkan, The Udik Girl, dan Glamo Girl. Begitu juga
ketika menulis novel keroyokan seperti Cireng Forever dan 1...2...3...Ayo
Cepetan Ngumpet! yang ditulis lebih dari delapan orang. Semoga tips diatas bisa
membantu sesama pemula yang ingin menulis duet bareng teman. (AY)
TENTANG
PENULIS
Afin Yulia.
Menelurkan lebih dari 12 antologi dan tiga novel trio. Karya terbarunya
berjudul Sweet Sour Love : From Spring to Winter. Memotret makanan, menggambar,
dan membuat kerajinan tangan adalah
hobinya di waktu senggang. Bisa dihubungi via fb atau twitternya @afinyulia
atau main saja ke blog-nya http://afilia.blogspot.co.id/.
Posting Komentar untuk "EMPAT TIPS NULIS DUET UNTUK PEMULA - Oleh : Afin Yulia"