Ilustrasi Google Image |
Manakala mentari bersembunyi, tergagap pilu merentan hati.
Berulang sumbing melukai, retak melampaui tara.
Kini hujan jatuh ke pasir.
Bagaikan detik berdetak, tertambat hati terpaut sayang.
Jalan panjang itu kaurobohkan bak pecah menanti sebab, retak menanti belah.
Namun, inilah awal gerak Desember kita.
Tentang Penulis:
Azhar Fariha hanyalah manusia pengeja yang senang merangkai kata dan mengamati gerak kehidupan.
Posting Komentar untuk "Mendung"