Sinopsis FTV RELIGI
AYAH, KENAPA
AKU DURHAKA
Cerita dan Skenario:
Endik Koeswoyo
AINI (17 tahun) gadis remaja yang masih labil
itu ternyata tak mampu menerima kenyataan bahwa ayahnya, PAK DARMO (50)yang
mengalami kebangkrutan sehingga jatuh miskin. Pak Darmo sehari-hari terpaksa
bekerja sebagai sopir angkot untuk mencukupi kebutuhan keluarga, untuk biaya
sekolah Aini dan Amir adiknya yang masih belum genap 10 tahun. Apalagi dengan
sakitnya BU DARMO (45 tahun) yang menderita komplikasi penyakit liver dan gula
darah akut yang membuatnya stroke, dan tubuhnya sudah lumpuh separo. Kehidupan
Pak Darmo semakin berat demi memperjuangkan kehidupan keluarganya. Namun Aini malah
mengalami kecemburuan sosial akibat pergaulan konsumtif di sekolahnya. Aini
selalu merasa hidup itu tak pernah adil. Apalagi Hendra (18 tahun) pacar Aini
sering mengajak Aini nongkrong dengan temen-temennya yang kaya. Hidup Aini menjadi
semakin tidak adil menurutnya. Sikap Aini jauh berbeda dengan Amir adiknya yang
selalu rutin mengaji dan selalu Shalat di Masjid.
Di sekolah Aini juga sering diledikin SISKA
(17 tahun) cewek paling ngehits di sekolah mereka. Menurut Siska, Aini yang
miskin dirasa tak pantas menjadi kekasih Hendra yang kaya raya. Aini malu
dengan ayahnya yang miskin, kakinya pincang, dan cuma sopir angkot, serta
ibunya yang hanya bisa berbaring di ranjang pesakitan. Aini makin berontak, dia
meminta dibelikan handphone baru dan mengancam akan jual diri jika tidak
dibelikan handphone baru. Bu Darmo sedih dan sangat mengkhawatirkan putrinya.
Akhirnya Bu Darmo memberikan uang yang seharusnya untuk beli obat untuk dirinya
sebagai rasa bentuk cinta kasih seorang Ibu kepada anaknya. Semua uang itu
dikasih ke Aini untuk beli handphone. Tanpa obat seperti biasanya, Bu Darmo
tidak sanggup bertahan hidup dan meninggal dunia.
Aini syok, panik dan merasa sangat bersalah. Aini
hanya bisa menangis dan menyesal berhari-hari. Aini selalu bertanya kepada
ayahnya, kenapa dia menjadi anak durhaka? Amin dan Pak Darmo selalu mendukung
Aini dan tidak pernah menyalahkan Aini. Hingga akhirnya Aini sadar, dia
melakukan kesalah besar dalam hidupnya, Aini merasa menjadi anak durhaka. Bu Darmo
akhirnya menjual handphonenya untuk biaya pemakaman Sang Ibu tercinta. Sisa
uang milik Aini dia gunakan untuk membeli kain-kain model lama yang motifnya
sudah tidak laku lagi. Dengan keahlian menjahit yang pernah diajarkan ibunya, Aini
membuat sajadah dari kain perca. Sajadah pertama yang dibuatnya di berikan pada
Ayahnya sebagai tanda kasih sayang dan penyesalan yang tulus. Selanjutnya Aini
mulai menjualnya di sekolah, begitu juga Amir juga ikut menjual sajadah di
sekolah atau di car freeday. Pak Darmo juga membawa sajadah buatan Aini sembari
tetap menjadi sopir angkot. Siska tetap kasak kusuk berusaha memisahkan Hendra
dan Aini, tetapi Hendra tetap setia pada Aini, bahkan Hendra merasa banyak
belajar dari Aini yang sekarang menjadi gadis baik, ulet dan tidak manja. Hendra
makin cinta sama Aini. Dengan bantuan Ida (17 tahun) dan Risma (17 tahun)
sahabat Aini di sekolah, usaha Aini semakin lancar.
Aini kemudian mempunyai ide untuk membuat
perusahaan kecil-kecilan, tetapi usahanya tidak mudah, perjuangan panjang harus
dilaluinya untuk mewujudkan mimpinya yang besar. Aini ingin menciptakan
lapangan pekerjaan, bukan hanya untuknya tetapi untuk orang-orang di sekitarnya.
Hingga akhirnya Aini mampu menjadi tulang punggung keluarga dan mampu
mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha sukses dengan memulai bisnis membuat dan
menjual sajadah unik warna-warni dari kain perca. Hendra, Ida dan Risma terus
membantu usaha Aini. Hingga akhirnya Aini mampu melanjutkan pendidikannya ke
bangku kuliah. Dan hubungan kisah cinta Aini
dan Hendra semakin membaik, saling menjaga satu sama lain.
-SEKIAN -
SINOPSIS INI BELUM DI PRODUKSI
Posting Komentar untuk "AYAH, KENAPA AKU DURHAKA"