SINOPSIS FTV REGULER
CINTAMU SEBESAR BAPKAO
Cerita & Skenario
Endik Koeswoyo
Mila
(24 tahun) begitu kesal ketika AC di rumahnya mati sejak pagi. Dia makin kesel
katika tukang AC yang ia telpon nggak sampai-sampai. Menjelang sore, Ibra (25 tahun) tukang service AC yang
dia tunggu akhirnya datang juga. Bukannya minta maaf, Ibra malah ngomel balik
saat Mila marah-marah karena Ibra lama banget. Emosi Mila semakin memuncak
ketika Ibra membuat kesalahan, saat membersihkan AC di kamar Mila, air AC tumpah
sampai kena kasur Mila. Bukannya beres, ternyata AC masih belum bisa, Ibra
bilang pipa AC-nya bocor dan harus ganti pipa AC dan freon. Karena sudah sore,
toko peralatan AC sudah tutup, jadi besok saja benerinnya. Mila makin naik
darah, dia menuntut dibenerin sekarang, soal ongkos tidak jadi masalah. Mau
tidak mau, Ibra ngakalin semuanya. AC lumayan dingin, Ibra janji, besok ia akan
datang lagi ganti pipa ac dan ganti freon.
Di rumahnya, Ibra ternyata cukup sibuk,
pagi sampai siang dia jualan Bakpao keliling, sore baru bisa jadi tukang AC.
Maklum Bu Dilah (50 tahun) ibunya
Ibra yang biasa jualan Bakpao sedang sakit. Keesokan harinya Mila kaget banget,
saat ia anterin Mery (10 tahun) adiknya
sekolah SD, ia malah melihat Ibra jualan Bapkao keliling di dekat sekolah SD
adiknya. Mila makin kesel karena Ibra bilang ia baru bisa dateng sore, atau
setelah bakpaonya habis untuk benerin AC di rumah Mila. Tentu saja Mila makin
marah sama Ibra.
Sore harinya Ibra gantian yang naik pitam karena
saat ia datang bawa pipa AC baru plus tabung freon, ternyata Mila sudah minta
tukang service AC lainnya dan AC di rumah Mila sudah beres. Mila tidak mau
disalahin dan ia tak mau membayar pipa ac yang dibawa Ibra. Ibra kesel, pulang
dengan ngedumel. Mila merasa puas karena ia bisa bales dendam sama Ibra yang
menurutnya ngeselin.
Ke esokan harinya, siang itu Mila baru saja
jemput adiknya sekolah. Mila kaget melihat Mery adiknya beli bakpao dan
pejualan bakpai keliling itu adalah Ibra. Mila melarang adiknya jajan sembarang,
nggak higienis dan lain-lain. Mila makin kaget saat melihat Ibra jualan bakpao
sambil bawa-bawa pipa AC. Karena penasaran, Mila tanya kenapa maksa banget mau
jual pipa AC-nya? Ibra jelasin, ia harus bisa jual pipa ac ini, karena ia
menggunakan uang yang seharusnya ia gunakan untuk nebus obat ibunya di apotek.
Mila jadi terharu, ia berniat membantu Ibra. Mila membawa pipa AC itu dan mendatangi
Johan (25 tahun) mantan kekasihnya,
Johan udah GR, dikira Mila mau ngajak balikan, ternyata Mila menawarkan pipa AC
pada Johan. Johan terpaksa mau beli, karena gengsi. Mila senang, setidaknya ia
bisa membantu Ibra untuk mejual pipa AC dan bisa digunakan untuk beli obat.
Akan tetapi masalah semakin rumit ketika Johan
mengetahui kalau pipa AC yang dia beli adalah milik Ibra. Karena diomelin
Emaknya yang bawel banget, Johan malah mengembalikan pipa AC ke rumah Ibra. Emak
Johan marah besar karena uang 600 ribu yang seharusnya buat bayaran cicilan
motor, malah di ambil Johan untuk beli pipa AC, padahal mereka nggak punya AC
di rumah.
Ibra jadi pusing sendiri saat Johan datang dan
memaksanya membeli pipa AC itu, mau tidak mau Ibra harus membeli pipa AC itu
atas paksaan dan tekanan Johan. Ibra kembali membawa pipa AC sambil jualan
bakpao. Melihat hal itu, Mila jadi heran, bukannya kemarin sudah dijual? Ibra
cerita semuanya. Mila jadi marah-marah ke Johan, Mila bahkan mau melabrak
Johan. Ibra melarangnya, Johan tidak salah, yang salah adalah Ibra dan ini
semua menjadi resikonya. Mila semakin kagum sama kesabaran Ibra.
Sejak saat itu Mila dan Ibra semakin dekat, Mila
malah sering membantu Ibra jualan bakpao keliling sambil berusaha menjual pipa AC.
Akhirnya ada tetangga Mila yang mau membeli pipa AC itu. Mila dan Ibra bernafas
lega. Tanpa disadari rasa cinta muncul diantara keduanya setelah beberapa hari
bersama.
Johan yang melihat Mila semakin dekat dengan Ibra
jadi makin kesel, dia menebar fitnah dan menghasut Pak Munaf (50 tahun) papanya Mila yang pengusaha kaya itu. Johan
mengatakan kalau Mila sudah diguna-guna dan dimanfaatin oleh Ibra. Pak Munaf
tentu saja marah-marah dan meminta Mila tidak deket-deket sama Ibra, Ibra cuman
pemuda miskin penjual bakpao. Tapi karena mengetahui semua itu ulah Johan, Mila
malah manas-manasin Johan. Mila mengajak Ibra jadian, tetapi diluar dugaan
Mila, Ibra malah menolaknya dan mengatakan kalau Ibra sudah punya calon istri,
namanya Jamilah (22 tahun) anak Pak
Ustadz di kampungnya. Mila syock dan malu banget, selama ini ternyata ia GR dan
menganggap Ibra mencintainya. Apalagi setelah diselidiki oleh Mila, Ibra memang
beberapa kali melihat Ibra pergi dengan Jamilah yang tampak begitu cantik dengan
jilbab dan busana muslimnya, beda jauh sama Mila yang gaul banget. Mila
dirundung nestapa, berhari-hari ia mengurung diri di kamarnya, bahkan saat
Johan datang dan mengajaknya jalan, Mila menolak.
Johan yang tidak mau kehilangan Mila mati-matian berusaha
mendekati Mila, tetapi Mila terus saja memikirkan Ibra. Bahkan saat Johan
memaksa Mila jalan, Mila malah mengajak ke rumah Ibra dan memborong bakpao
milik Ibra dan dibagi-bagikan ke teman-teman Mery disekolah. Hingga akhirnya
Pak Munaf semakin kasian melihat kondisi Mila yang sering melamun. Pak Munaf
penasaran, seganteng apa Si Ibra. Pak Munaf meminta Mila mengantarkan ke rumah
Ibra. Di rumah Ibra, Pak Munaf kaget ternyata Bu Dillah adalah teman Pak Munaf
saat kuliah, dulu Bu Dillah dan Almarhum ayah Ibra yang membatu Pak Munaf lolos
ujian di perusahaan tempat Pak Munaf bekerja sekarang. Karena ingin membalas
budi, Pak Munaf hendak menjodohkan Mila dan Ibra. Mila nggak mau, karena
menurut Mila, Ibra sudah punya calon istri, namanya Jamillah. Bu Dillah hanya
tertawa, Jamillah itu sepupunya Ibra, bukan calon istri Ibra. Jamilah yang saat
itu ada dirumah Ibra jelasin, ia diminta pura-pura jadi pacar Ibra karena
tekanan dan ancaman dari Johan, bahkan kalau Ibra nggak mau pura-pura punya
pacar, Johan mau bunuh diri. Mila dan Pak Munaf jadi makin kesel sama Johan,
tapi Mila senang, ia mau dijodohin sama Ibra. Masalahnya, Ibra baru saja
berangkat ke luar kota, ia merantau hendak mencari kerja. Mila dan Pak Munaf
panik, mau ditelpon nggak mungkin, karena Ibra udah jual hapenya buat ongkos.
Berhari-hari Mila kembali murung, ia tak tau lagi
bagaimana caranya bisa bertemu dengan Ibra. Mila hanya bisa menunggu kabar dari
Ibra yang tak kunjung ada kabar. Johan masih terus mencoba mendekati Mila,
akhirnya Mila memanfaatkan Johan, kalau Johan bisa menemukan Ibra, ia mau
pacaran sama Johan. Johan tidak percaya begitu saja, ia meminta Mila bersumpah
dan meresmikan acara jadian mereka dengan selematan undang orang sekampung
sebagai saksi. Mila pun menyanggupi dan bersumpah di depan Emaknya Johan yang
matre, Mila akan jadian dan disaksikan orang sekampung. Johan senang sekali,
akal liciknya kali ini tercapai. Johan berangkat, mencari Ibra, tapi ongkospun
harus dari Mila.
Ibra berhasil dibawa pulang oleh Johan, karena Johan
yang sebenarnya meminta Ibra pergi ke luar kota karena ia tak mau kalah saingan
dengan Ibra. Ibra sedih, karena ia tau kalau Mila sudah berjanji sama Johan,
dan mereka akan segera jadian.
Benar saja, demi janji dan sumpahnya Mila jadian
sama Johan selamatan dengan ngundang orang sekampung langsung dilakukan di
rumah Johan, semua di undang termasuk Pak Munaf, Ibra, Bu Dillah, Jamillah dan
para tetangga. Ibra sedih banget, percuma ia jauh-jauh kembali tetapi Mila
justru jadian sama Johan. Tetapi Mila memberikan sebuah kejutan, setelah
beberapa menit jadian sama Johan, Mila langsung mutusin Johan. Johan mati kutu,
karena janji dan sumpah Mila hanya sebatas jadian, ngak ada janji lain atau
dilarang putus, warga yang datang mengatakan apa yang dilakukan Mila tidak
salah. Pak Munaf dan emaknya Johan juga tak bisa berbuat banyak, karena Mila
sudah memenuhi janjinya. Setelah putus dari Johan, Mila langsung minta Ibra
melamarnya.
Ibra senang, ia bisa kembali jualan bakpao dan tak
perlu pergi jauh meninggalkan ibunya. Masalah Johan sudah dinyatakan selesai.
Mila juga bahagia, apalagi Pak Munaf janji, ia akan kasih pekerjaan Ibra di
kantornya, apalagi Ibra lulusan sarjana teknik. Dengan pekerjaan Ibra, Ibra
akan dapat gaji besar sehingga bisa dijadikan tambahan modal agar Bu Dillah
bisa jadi juragan bakpao, nggak cuman jualan dengan satu gerobak. Mila dan Ibra
bahagia.
-
SEKIAN -
SINOPSIS INI BELUM DIPRODUKSI
Posting Komentar untuk "CINTAMU SEBESAR BAPKAO"