SINOPSIS
FTV REGULER
“Dari
Panci Turun Ke Hati”
Cerita
& Skenario
Endik
Koeswoyo & Seno N.S.
Leha (20 tahun) stress menghadapi
pelanggan catering yang complain atas pesanannya. Sejak orang tuanya umroh,
Leha mengurus bisnis catering sendirian. Pontang-panting ngurus pesanan hingga
mengorbankan sebagian besar waktunya. Ketika Leha sedang ribet dengan masalah
cateringnya, datang si Somad (21
tahun) yang menagih tunggakan kredit panci yang belum dibayar ibunya. Tentu
saja Leha yang tidak tahu menahu soal urusan kredit ibunya, tidak percaya
begitu saja. Apalagi sebelumnya tidak ada pesan dari ibunya tentang tunggakan
kredit itu. Karena nggak mau ribut, akhirnya Leha minta waktu beberapa hari
untuk menyelesaikan urusannya.
Suatu hari
rumah Leha kemalingan. Beberapa panci yang dia pakai untuk memasak cateringan
hilang. Leha melapor ke Hansip di kampungnya. Ternyata Hansip yang biasanya
sedang sakit, sehingga digantikan oleh anaknya. Gilang (21 tahun) yang terpaksa menggantikan bapaknya sebagai
hansip menerima laporan Leha. Sebenarnya dia nggak mau jadi Hansip, tapi karena
dia naksir Leha akhirnya dia jadiin modus untuk PDKT sama Leha. Kecurigaan
mengarah pada Somad si tukang kredit panci. Mereka pikir ada unsur rekayasa
dari Somad agar bisnis catering Leha bubar.
Mpok Atik (40 tahun) ngebet banget
pengen jodohin Somad dengan Surti
(19 tahun) anak juragan jengkol. Karena Mpok Atik doyan banget sama jenggol
berharap bisa makan jengkol gratis tiap hari. Bahkan somad diancam emaknya
kalau nggak mau sama Surti bakal nggak dapetin warisan saham usaha kredit panci
milik keluarganya. Demi cari aman, Somad bilang kalau sudah punya cewek. Cantik
pengusaha catering, pintar masak jengkol juga.
Ketika
Somad sedang keliling nawarin kredit panci, dicegat oleh Gilang. Dia
diinterogasi terkait kasus hilangnya panci-panci Leha. Somad mengelak dan
merasa tidak tahu menahu soal kasus itu. Mereka saling beradu mulut dan saling
tuduh, padahal belum ada bukti terkait tuduhan kepada Somad. Gilang nggak bisa
apa-apa, dia kalah adu mulut dengan Somad yang memang pada dasarnya cablak dan
ahli menggosip di kalangan ibu-ibu di kampung. Namun, diam-diam Gilang menyusun
rencana buat menjebak Somad.
Somad
kembali menagih tunggakan kredit panci kepada Leha. Dia pura-pura nggak mau
tahu soal hilangnya panci-panci Leha. Somad ingin memanfaatkan keadaan untuk
bisa dekat dengan Leha. Minimal bisa mengenalkan Leha ke emaknya sebagai pacar
Somad seperti yang pernah dia ceritakan. Somad memainkan sandiwaranya. Dia
menuduh hilangnya panci itu hanya akal-akalan Leha agar tagihan kreditnya
diperpanjang. Somad satu syarat untuk Leha, Leha harus mau jadi pacarnya.
Posisi Leha sangat sulit. Dia nggak mau orangtuanya kecewa melihat bisnis
cateringnya bangkrut, tapi dia juga nggak mau jadi pacar si Tukang kredit
panci. Dunia bakalan serasa kiamat bagi Leha.
Gilang
beraksi dengan misi untuk menyelamatkan masa depan Leha. Dia tidak mau
kehilangan kesempatan untuk menjadi pacar Leha, kalah dengan si Tukang kredit
panci. Gilang berjanji kepada Leha akan segera menemukan bukti-bukti yang bisa
menunjukkan bahwa Somad adalah si pencuri panci. Apalagi setelah rumah Gilang
pun kemalingan. Panci-panci ibunya hilang dicuri. Suasana kampong jadi heboh.
Banyak panci-panci warga hilang. Padahal ada yang belum lunas kreditnya.
Surti si
cewek matre anak juragan jengkol sudah lama naksir Gilang. Dia cemburu ngelihat
Gilang semakin dekat dengan Leha. Diam-diam dia juga tahu kalau Gilang lagi
PDKT sama Leha. Surti terang-terangan ngungkapin cintanya ke Gilang, tapi
ditolak mentah-mentah. Surti yang sakit hati kemudian menunjukkan sebuah video
yang pernah dia rekam. Video yang bakal jadi bukti kalau pencuri panci
sebenarnya bukan Somad, tapi Gilang. Gilang rada galau setelah mendengar
ancaman Surti. Gilang meminta Surti agar tidak membocorkan rahasia itu.
Leha
memutuskan untuk menerima tawaran Somad. Dia pura-pura menerima tawaran untuk
jadi pacarnya. Ini dilakukan Leha dalam rangka misi menjebak Somad. seperti
saran Gilang. Leha juga mengajukan kredit panci lagi demi mempertahankan usaha
cateringnya. Leha meminta bantuan Bu Rohimah (40 tahun) ibunya Gilang untuk
membantu masak catering di rumah Leha. Ketika sedang memasak, Bu Rohimah merasa
mengenali salah satu panci. Ada satu tanda yang membuatnya yakin bahwa itu
pancinya yang hilang. Bu Rohimah yakin itu pancinya, meskipun tampak lebih
bersih dan baru, tapi tanda ukiran inisial huruf R membuat dia yakin itu
pancinya. Leha dan Gilang akhirnya menemukan satu bukti yang mengarahkan Somad
sebagai pelaku pencuri panci. Panci-panci di warung Leha semua didapat dari
kreditan si Somad. jadi sudah jelas siapa pelakunya.
Ketika
Somad sedang keliling nawarin kredit panci, dia dicegat ramai-ramai oleh warga.
Dia diadili karena dituduh telah mencuri panci-panci warga dan menjualnya
kembali dalam bentuk kregitan. Somad bingung dengan tuduhan itu. Dia sama
sekali tidak tahu bakalan serumit itu masalah yang dia hadapi. Ibunya Somad
datang, menangis histeris dan mara-marah melihat kelakuan Somad yang dianggap
mempermalukan nama keluarga. Suasana semakin heboh. Tiba-tiba surti datang dan
menghentikan warga yang hendak main kasar kepada Somad. Surti menunjukkan satu
bukti berupa video rekaman di hapenya. Sebuah rekaman yang menunjukkan Gilang
sedang menaruh panci di gudang Somad. Rekaman itu diambil Surti ketika subuh
saat dia hendak berangkat ke pasar untuk menjual jengkol dan melihat seseorang
yang mencurigakan di gudang Somad. Surti yang sebenarnya naksir Gilang karena
kegantengannya akhirnya illfeel. Tapi dia juga tidak rela jika nantinya Gilang
jadian sama Leha. Jadi dia bongkar rahasia kelicikan Gilang yang tidak
diketahui Leha dan warga kampong.
Gilang yang
merasa terancam, akhirnya mencoba lari. Namun, dia berhasil diamankan warga.
Dia mengaku salah dan bersedia membayar ganti rugi atas kelakuannya. Leha
akhirnya minta maaf kepada Somad karena telah menuduhnya mencuri panci-panci.
Mereka saling memaafkan lalu jadian.
-SEKIAN-
SINOPSIS INI BELUM DIPRODUKSI
Posting Komentar untuk "Dari Panci Turun Ke Hati"