Sinopsis FTV Reguler
TERCYDUK CINTA TUKANG SAYUR
Cerita & Skenario
Endik Koeswoyo & Yulia ANG
Andini
(22)cewek jutek dan terkesan somplak itu kesel dan tersinggung bukan kepalang
ketika tiba-tiba di ajak ngadate sama Mario
(27 tahun), saat Andini menunggu bus di halte yang ramai dan banyak orang.
Andini kesel, menganggap Mario orang gila. Ternyata Mario sedang taruhan sama Doni (25 tahun) sahabatnya, Mario jelas
gagal, kenal saja enggak, udah ngajak ngedate, apalagi Mario nggak boleh bilang
kalau dia anak orang kaya. Andini tentu saja ngamuk-ngamuk sepanjang jalan.
Semua orang malah ia omelin gara-gara Mario yang berbuat kurang ajar padanya
siang itu.
Ternyaya, Mario
(27) adalah seorang mahasiswa S2 fresh
graduate dari luar negeri. Setelah kembali ke Indonesia sang Ibu Bu Milla (50) yang notabene seorang CEO
perusahaan eksportir sayur dan buah enggan memberikan jabatan di perusahaannya
lantaran sikap Mario yang urakan dan ugal-ugalan, dan terkesan kebarat-baratan.
Kebiasaannya pesta, menghamburkan uang, dan balap liar sewaktu di luar negeri,
dibawanya ke Indonesia. Sehingga membuat Bu Milla ketar-ketir memikirkan anak
semata wayang mereka yang terkenal bad
boy. Mario cukup terkenal di kalangan cewek lantaran wajah ganteng dan
status sosialnya. Bahkan dia sering iseng dengan nembak cewek-cewek yang ia
temui, salah satu yang menjadi korban Mario adalah Andini.
Andini ternyata tinggal di salah satu kompleks padat
penduduk bersama Bu JAMILAH (50
tahun) ibu, dan Abdul (12 tahun)
adik cowok yang masih SD. Setelah lulus SMK Andini memilih untuk membantu
ibunya berjualan gado-gado di depan rumah, padahal itu cuman alasan yang
dibuatnya untuk menghindari bangku kuliah. Andini berotak pas-pasan, dan ia tak
ingin memberatkan beban ibunya yang Janda. Dan dia juga berdalih sudah capek
belajar.
Suatu hari tanpa sengaja mobil Mario yang lagi
kebut-kebutan menyerempet gerobak kayuh seorang tukang sayur keliling yang
tiba-tiba muncul di jalan. Si tukang sayur Pak
Somad (60) mengalami luka yang cukup serius dan harus dilarikan ke rumah
sakit. Berita itu sampai ke telinga Bu Milla. Dari peristiwa itu, tercetuslah
ide untuk menghukum Mario dengan cara yang mendidik. Bu Milla meminta Mario
untuk menggantikan Pak Somad berjualan sayur keliling, apalagi Bu Milla
mengetahui Pak Somad memiliki masalah ekonomi yang cukup rumit, terlibat hutan
dan harus bayar kontrakan rumah, konflik keluarga Pak Somad membuat Bu Mila
sedih, harusnya di masa tua Pak Soamd sudah bisa istirahat, tapi ia malah bekerja
keras.
Mario menolak dengan tegas usulan Bu Milla. Namun sang ibu
mengancam bahwa Mario harus menyetujui tawarannya, atau memilih berurusan
dengan pihak berwajib, dan Bu Milla tak akan mengeluarkan uang sepeserpun untuk
bayar pengacara. Lagi pula, Bu Milla mengancam Mario jika dia ingin mendapatkan
posisi di perusahaannya, harus mulai dari nol dulu; yaitu dari berjualan sayur
keliling, biar bisa membedakan mana sayuran yang baik dan yang layu. Akhirnya
mau tidak mau Mario dengan terpaksa menyetujui perintah sang Ibu.
Suatu hari sang ibu menyuruh Andini untuk berjalan keluar
kompleks untuk mencegat gerobak sayur Pak Somad. Sudah dua hari ini Pak Somad
tidak keliling di sekitar rumah Andini. Para tetangga bilang kalau Pak Somad
sedang sakit dan jualan sayurnya digantikan oleh keponakannya. Kata ibu-ibu
kompleks, keponakan Pak Somad itu ogah keliling kompleks. Dia lebih suka mager
di depan. Ibu-ibu tidak keberatan mendatangi gerobak sayur itu. Soalnya yang
jualan ganteng maksimal. Siapa lagi yang dimaksud ibu-ibu itu kalau bukan
Mario.
Andini merasa uring-uringan karena dia jadi kerepotan dan
harus berjalan keluar kompleks cuman buat beli sayur. Saat melihat Mario yang
ganjen di depan ibu-ibu Andini tambah uring-uringan lagi, apalagi Andini pernah
di godain Mario saat di halte. Dia ngomel-ngomel pada Mario. Cowok itu niat mau
jualan sayur atau mau tebar pesona sama tante-tante genit!? Beberapa hari yang
lalu, tukang sayur ini juga godain Andini di halte bus! Tentu saja ucapan
Andini itu membuat Mario naik pitam. Dari situlah percekcokkan Mario versus
Andini bermula. Mario mangata-ngatai Andini sebagai cewek kampung yang bawel.
Sementara Andini bilang kalau Mario tukang sayur yang belagu, play boy miskin, cuman
tukang sayur aja gayanya udah ngerasa kaya Bill Gates. (Andini sering mendengar
nama Bill Gates dari adiknya yang cerdas, yang bercita-cita pengin jadi seperti
Bill Gates). Saat disinggung Mario tentang siapa Bill Gates, Andini malah
memberikan jawaban yang absurd. Dia
bilang kalau Bill Gates adalah penemu komputer. Langsung ejekan demi ejekan
dilontarkan Mario pada Andini.
Mario mengadu pada sang ibu kalau dia tidak mau lagi
jualan sayur gantiin Pak Somad. Ada cewek judes bin bawel yang membuat mood-nya jelek. Bu Milla masih belum
melihat perubahan baik pada diri Mario. Sehingga dia menolak mentah-mentah
ucapan Mario, bahkan semua kartu kredit dan atm Mario di blokir. Bu Milla
menegaskan Mario untuk terus berjualan sayur. Setidaknya sampai anak itu mempunyai
rasa tanggung jawab dan lebih menghargai uang. Permasalahan keluarga Pak Somad
terkait utang piutang juga harus diselesaikan Mario. Mario makin pusing.
Suatu hari Mario terpaksa mendekati Jesika (24)cewek yang naksir Mario semenjak SMA, agar ia dapat
pinjaman uang. Jesika jadi GR, Sementara Mario menganggap Jesika hanya teman
biasa. Tetapi Mario merasa tidak nyaman ketika jalan bersama Jesika karena
Jesika selalu bersikap mesra di depan umum, seolah menunjukkan kalau mereka
berdua memiliki hubungan spesial. Karena permintaan sang ibulah yang membuat
Mario tidak bisa berkelit. Jesika memiliki fisik menarik dan licik. Dia pandai
mengambil hati ibunda Mario untuk mendekati cowok itu.
Saat sedang melintas di depan pasar, Mario melihat Andini
sedang membeli sayuran berupa kubis, wortel, mentimun, dan kentang. Kebetulan
lampu lalu lintas juga sedang menyala merah. Mario memperhatikan gerak-gerik
Andini dengan tatapan sinis. Tiba-tiba seorang nenek tua renta mendekati Andini
dan tampak memelas. Andini menunjukkan wajah simpati pada nenek itu dan
mengangsurkan kantong belanjaannya yang penuh pada si nenek. Si nenek tampak
gembira sekali dan tergambar jelas rasa syukur pada wajahnya. Melihat semua itu
tiba-tiba hati Mario bergetar aneh. Namun, mario segera menepisnya dan melajutkan
mobilnya karena lampu lalu lintas sudah menyala hijau.
Keesokan paginya, Mario berjualan sayur di depan kompleks
Andini. Namun sampai siang anehnya Andini tidak muncul. Hari berikutnya pun
demikian. Andini tak kunjung muncul untuk membeli sayur. Sehingga acara
berjualan sayurnya menjadi tidak seseru sebelumnya. Mario merasa kangen juga
berdebat dengan Andini. Akhirnya pada hari ketiga, mario memutuskan untuk
berkeliling kompleks. Tepatnya melewati rumah Andini. Di sana dia melihat
Andini membantu ibunya membuat gado-gado karena warung sedang lumayan ramai.
Mario datang mendekat. Ibu-ibu yang mengantre gado-gado jadi riuh melihat
tukang sayur yang tampan. Bahkan ibu Andini juga ikut-ikutan. Sementara Andini
memasang tampang jutek. Andini kena marah ibunya, karena selalu bohong kalau
keponakan Pak Somad sudah tidak jualan lagi. Jadi Andini harus berbelanja ke
pasar. Padahal alasannya tentu saja dia ogah ketemu dengan tukang sayur belagu
seperti Mario. Terlebih ibunya jadi semakin ngomel, saat disuruh belanja ke
pasar pun Andini sampai kehilangan uang belanjaan karena terjatuh. Sehingga dia
pulang membawa tangan kosong.
Mario tahu persis alasan Andini tidak membawa belanjaan.
Andini memberikan belanjaannya pada nenek-nenek, dan dia tidak memberitahukan
peristiwa itu pada ibunya. Akhirnya perasaan Mario jadi luluh. Dia melihat sisi
baik dari Andini. Mario berusaha berteman dengan Andini. Mungkin dia sudah
mulai suka cewek jutek itu. Mereka resmi berkenalan saat Andini merasa kalau
Mario sudah tidak sebelagu dan semenyebalkan dulu. Mario memperkenalkan diri
sebagai Marjuki atau Juki.
Andini dan Juki jadi semakin akrab. Bahkan Andini sudah
mulai suka pada Juki. Mereka membicarakan segala hal. Termasuk masalah pribadi
keduanya. Andini merasa nyaman mengobrol dengan Juki. Juki juga mulai suka pada
Andini. Saat Juki mencoba mngutarakan cintanya pada Andini, dia tidak menyangka
kalau Andini langsung menerimanya. Andini memanggil Juki dengan sebutan Bang Juki. Saat akan mengakui jati diri
dan nama aslinya, Andini malah bercerita kalau dia sangat membenci orang kaya.
Ayah Andini dulu adalah sopir seorang konglomerat. Karena ulah anak laki-laki
si konglomerat, ayah Andini harus dimasukkan bui karena dituduh menguntit
perhiasan milik si nyonya rumah. Padahal pencuri sebenarnya adalah anak
laki-laki si tuan rumah yang berandalan bernama Doni. Tentu saja Juki langsung
mengurungkan niatnya untuk mengaku kaya, karena Doni yang dimaksud Andini
adalah Doni teman nongkrongnya.
Jesika sebal karena sekarang Mario terang-terangan
memberitahu kalau dia sudah mempunyai pacar. Sehingga dia tidak bisa menemani
Jesika seperti dulu. Jesika marah karena Mario tidak memberitahu siapa cewek
yang sedang dipacarinya. Suatu ketika saat sedang pergi dengan Doni, Jesika
melihat Mario sedang makan bakso di pinggir jalan. Tadinya dia tidak percaya
kalau itu beneran Mario. Karena nggak mungkin cowok sekelas Mario sudi makan di
pinggir jalan seperti itu. Jesika mengajak Doni untuk menghampiri Mario.
Kedatangan Jesika dan Doni menjadi pukulan telak bagi Mario. Pasalnya saat itu
dia sedang bersama Andini sang pacar.
Andini kebingungan karena Jesika memanggil Juki dengan
sebutan Mario. Terlebih dia jadi marah saat tahu kalau ternyata Mario mengenal
baik Doni, cowok yang menjebloskan ayahnya ke dalam penjara. Andini menangis
dan memaki Mario karena sudah berbohong dan menghianati kepercayaannya. Selama
ini Andini mengira bahwa Mario pasti menertawainya, karena bercerita ngalor ngidul
tentang orang kaya, juga tentang Doni. Apalagi Andini mendapat ejekan dari
Jesika sebagai orang kampung yang tidak berpendidikan berani mandekati Mario.
Andini pergi dengan perasaan benci terhadap Juki atau Mario.
Tidak terima diejek sebagai orang yang tidak
berpendidikan, Andini mengadu pada orang tuanya. Dia malu di depan umum dikatai
seperti itu. Andini sadar kalau dia tidak pandai, tapi dia juga punya perasaan sakit
hati saat kelemahannya dihakimi di depan orang banyak. Akhirnya Andini bertekat
untuk berkuliah. Dia masih bisa bertahan dengan kebohongan yang dilakukan oleh
orang yang dicintainya. Tapi dia tidak terima jika harga dirinya diinjak-injak.
Andini ingin melupakan Juki atau Mario. Dia ingin fokus berkuliah agar tidak
diremehkan lagi.
Mario menyesal karena sejak awal dia tidak memberitahukan
yang sebenarnya pada Andini. Cowok itu terlanjur cinta mati pada Andini. Tapi
dia juga tidak tahu harus bagaimana meminta maaf pada Andini, semua cara ia
lakukan tetapi Andini tetap tidak mau memaafkan Mrio. Sejak peristiwa itu
Andini menutup segala akses jalan Mario untuk mendekat. Mario tidak menyerah,
dia sering kali mencoba mendekati Andini. Tetapi Andini selalu menolak. Akhirnya
Mario memilih untuk menyibukkan diri bekerja di perusahaan sang Ibu. Mario
meyakinkan Bu Milla kalau dia mau belajar dengan sungguh-sungguh dan
bertanggung jawab. Bu Milla melihat perubahan Mario yang begitu drastis, bahkan
saat Doni mengajaknya main, atau Jesica ngajakin dugem, Mario menolak, Bahkan
Mario sering belajar ngaji di rumah. Tapi Bu Milla yang melihat Mario sering
murung, langsung mencari informasi. Dengan bantuan Pak Somad, Bu Milla
menemukan Andini adalah sumber kesedihan hati Mario.
Sore harinya Mario dipaksa ibunya untuk mengantarnya
piknik. Mario sebenarnya malas, ia ingin ke rumah Andini dan meminta maaf. Tapi
Bu Milla memaksa, dan ternyata disana ada Pak Somad, Bu Jamilah dan Abdul,
serta Andini. Bu Milla sengaja memberikan kejutan untuk Mario. Mario senang,
ketika Bu Mila mengatakan kalau Andini adalah perempuan yang bisa merubah
Mario. Kali ini Mario dengan percaya diri memperkenalkan diri sebagai Mario si
mantan tukang sayur gadungan yang cinta mati terhadap Andini. Andini mau jadian
sama Mario asalkan Mario mau jadi tuakng sayur, Mario langsung setuju. Andini
melihat ketulusan pada diri Mario tersenyum senang. Dia akhirnya memberi kesempatan
pada cowok itu. Karena Andini sadar, bahwa sejak dulu hatinya sudah tercyduk
cinta si tukang sayur gadungan. Semua bahagia...
- SEKIAN -
SINOPSIS INI BELUM DIPRODUKSI
Posting Komentar untuk "TERCYDUK CINTA TUKANG SAYUR "