Chapter 1.
***
Ada hari dimana dunia ini dimulai dan tentu
akan ada pula hari dimana semuanya akan berakhir. Tania, remaja yg memulai
hidupnya degan kebahagiaan, namun berakhir dengan kepedihan. Tak bisa
dipungkiri, sebenarnya masih banyak hal yang tak pernah terpikirkan olehnya, namun, ia tidak
pernah menyadarinya sedikit pun. Dari awal Tania sangat tau bagaimana proses
perjalanan kehidupannya berlangsung, tak dapat diduga, tak pernah terlintas apa
yang akan terjadi selanjutnya, hingga tiba saatnya, semua terungkap menjadi sebuah
kejutan. Kejutan yang mungkin telah merekahkan senyuman atau malah membawanya
ke dalam kelaraan. Hidup di kelilingi liku-liku kelaraan, menderita dalam hidup
yang singkat.
Perceraian kedua
orangtuanya, membuatnya kehilangan kebahagiaan dalam hidup nya, resmi menjadi
anak yang terlahir dalam keluarga Broken Home bukanlah keinginannya, kata-kata
itu terdengar begitu mengerikan,bagaikan bom yang telah menghancurkan
segalanya, siapa pun tidak akan pernah mau hidup dalam keadaan yang sama.
Tania mendesah,
rasanya percuma. Perempuan yang telah masuk ke dalam hidupnya berhasil
merenggut orang-orang yang ia sayangi, kedua orangtuanya telah sibuk dengan
hidup masing-masing.
“Tan, lo nggak usah
khawatir.ada gue yang akan selalu jadi pelindung lo.”
Tania tertawa
sarkastis, hidupnya benar-benar memilukan. Tak sedikit pun yang bisa mengerti
perasaannya, bahkan Arka sekali pun, pemuda yang diam-diam ia kagumi sejak
dulu. Mencintai tanpa di cintai, mungkin itu yang pantas untuk Tania.
“Arka, andai lo tau,
gue butuh lo lebih dari segedar sahabat.” Namun nyatanya, Tania tidak mampu
mengucapkannya, hati dan mulutnya sangat kontradiktif, bagaikan timur dan
barat, tidak akan mungkin menyatu.
“gue sayang sama lo,
Tan. Dan gue, nggak pingin lo terus-terusan larut dalam kesedihan lo.”
Tania mengengkran
kuat-kuat kedua sisi rok putih abu-abunya, ucapan yang tercetus dari mulut
laki-laki itu semakin menusuk hatinya, kasih sayang yang diberikannya hanya
sekedar sahabat, jadi, untuk apa ia menerima itu semua, sebab percuma, ia juga
tidak akan bisa memiliki Arka.
“gua Cuma butuh
waktu.”
“waktu? Berapa lama,
Tania. Coba lo pikir, apa dengan lo bersikap kayak gini bisa ngusir kesedihan
di hati lo? Dengan cara menjauhkan diri dari keramaian? Lo berubah, kemana
Tania yang selalu ceria? Usil, dan cerewet. Kalau lo sendiri nggak bisa bantu
diri lo, gimana orang lain mau bantu lo?”
Sejurus kemudian,
Tania menatap Arka dengan tatapan antipati, Arka menganggap semuanya begitu
remeh.
“lo bisa ngomong
gitu karena hidup lo sempurna, nggak kayak kehidupan gua. Semua orang jijik
dengan gua, mereka berkomentar semua mereka.”
Telak, Tania
meneggakkan tubuhnya, mendesah, lalu melangkah pergi meninggalkan Arka yang
masih mendunduk. Percuma, semua tetap sia-sia, kata bahagia sudah sangat jarang
hinggap dalam hidupnya, menyiskan memori kepedihan sepanjang masa, Tania, hdup
dengan cara nya sendiri.
“apa yang harus gue
lakuin buat lo, Tan. Bukannya gue udah membagi kasih sayang orang tua gue buat
lo? Kapan lo bisa ngerti, nggak semua yang lo harapin bisa lo dapetin.” kata
Arka pelan, sangat pelan, bahkan nyaris tidak terdengar telinga. Sepasanng matanya
menatap dengan jelas, bagaimana Tania menggelugut dari kejauhan, gadis itu
begitu rapuh, hancur berkeping-keping dengan hati yang patah.
***
Bersambung...
Profil Penulis.
Ilhidayatul Husna, lahir di
Payakumbuh, 13 September 1999. Ia merupakan seorang siswi jurusan Multimedia di
salah satu SMKN IT di Sumatera Barat. Ia seorang gadis yang lahir dari pasangan
Yanto dan Harmida. Awalnya, ia memulai hobi menulisnya ketika ia duduk di bangku menengah pertama. Tulisan-tulisannya selalu
ia publikasikan di fanspage, Wattpad, dan kiriman facebook. baru berhasil melahirkan 1 buku terbitan Indie. Dapat dihubungi via
email: husnailhidayatul@gmail.com, instagram: @ilhidayatulhusna478 dan
facebook: Chellna Ziura Dimchellers.
Posting Komentar untuk " -Goresan Hati- "