Bagaimana Jika Tuhan Amnesia?
Karya: Dyah Purbo Arum Larasati
Sumber gambar: www.medkes.com |
Zaman ini hujan telah datang. Dan rindanglah, pepohonan dan ranting semi.
Zaman ini ingatan pun telah berarak modernisasi.
Tapi nafas masih diberi, dikasihi Ilahi. Tapi, tajuknya masih begitu saja. Tak
ingin diperlebar. Sukar.
Akibat aral dan badai di
negeri liliput kota. Metro sana.
Mencaci maki peluru dan api.
Dengan asa tak lagi dipertimbangkan.
Padahal mereka ingat! Dan
perkamen ingatan pun selalu baru, dipasok.
Tapi entahlah. Stadium itu memang sudah tingkat
tinggi. Amnesia.
Amnesia? Mungkin itulah yang pantas menyebut
tunggal laku para opera
Dengan tawa kelakar yang terus memanen dosa.
Memonopoli harta.
Dan Tuhan pun lalu menjatuhkan
atom seperti di Hiroshima, tempo kala.
Maukah? – Tentu bukan itu yang
diharapkan, tapi ini mesti dipertanyakan!
Tapi mengapa mereka tetap amnesia? Padahal sudah
tuan dahulu, bersabda.
Hingga kini, tiang – pedoman pun sungguh berdebu
dimakan waktu.
Lantas, jikalau mereka seenaknya amnesia, dan
mengganti pahala dengan dosa.
Bagaimana jika Tuhan yang amnesia? – dan melupakan
mereka?
Mereka, kita.
Pekanbaru, 26 November 2015
10.55 WIB
Posting Komentar untuk "Puisi - Bagaimana Jika Tuhan Amnesia?"