Kita pernah di sini. Dulu.
Saat gemintang begitu mudah terlihat. Saat desau angin mengujarkan aroma sejuk yang hakiki.
Kita pernah di sini. Dulu.
Saat semburat saga bercerita tentang kerbau-kerbau kelelahan. Saat ayunan di halaman begitu ramai dimainkan anak-anak.
Kita pernah di sini. Dulu.
Saat hujan yang menuturkan rindu dari kejauhan. Saat aroma kopi yang menjadi kawan kerbersamaan.
Kita pernah di sini. Dulu.
Dalam kisah yang sama.Hanya pernah, bukan selalu.
Jakarta, 15 Maret 2018
Di bawah langit beraroma rindu.
Posting Komentar untuk "Puisi: Catatan Gadis Maret"