SINOPSIS
FTV
“KEPENTOK
CINTA PENJUAL BAKPAO”
Ide Cerita & Skenario
Muthi Haura
Endik Koeswoyo
ARINI (20 tahun)
adalah seorang gadis penjual bakpao keliling, tapi Arini lebih sering berjualan
di area kampus. Arini memilih berjualan di daerah kampus agar dirinya bisa ikut menyimak
pelajaran yang disampaikan dosen dari luar kelas. Arini memang sangat ingin
kembali melanjutkan kuliah, tapi keadaan ekonomi keluarganya semakin merosot
sejak ibunya menderita sakit.
Arini
sebagai anak pertama dari tiga bersaudara harus mengalah untuk tidak
melanjutkan pendidikannya, sedangkan ayahnya hanya seorang supir angkot yang sepi penumpang. Arini berjualan bakpao untuk
membantu keluarganya. Tak jarang saat ia berjualan, ia dicemooh, tapi Arini tak
ambil pusing. Ia seolah cuek dan terus menjajakan bakpaonya.
Saat
tengah menyimak pelajaran yang disampaikan dosen dari luar kelas, salah seorang
don juan kampus bernama ADIT (20
tahun) sering memperhatikan Arini dari dalam kelas. Adit mengagumi semangat
Arini dan diam-diam lelaki berperawakan ganteng itu jatuh hati pada Arini.
Hampir
setiap hari Adit membeli bakpao Arini demi agar bisa berkenalan lebih dengan
gadis periang tersebut, walaupun sebenarnya, ia sama sekali tidak suka bakpao. Bakpao
itu dibungkusnya dan diberikannya pada satpam kampus
atau satpam rumahnya.
Dilain
waktu, saat hendak pulang, Arini yang sedang lapar
makan bakpao miliknya, tanpa sengaja, karena buru-buru coklat dalam bakpao
Arini muncrat. Sialnya, coklat dari dalam bakpao tersebut mengenai mobil LEON (25
tahun). Leon keluar dari mobilnya dan langsung memarahi Arini. Cowok ganteng
itu menyalahkan Arini yang
teredor. Arini yang awalnya hendak minta maaf, karna dicaci maki dengan
kata-kata kasar tersebut, urung meminta maaf. Arini justru malah membalas semua
yang diucapkan Leon. Mereka berkelahi layaknya tom and jerry. Bahkan Arini mengoleskan banyak coklat ke baju Leon saking keselnya.
Saat
pagi hari sekitar jam 10-an, Adit seperti biasa membeli bakpao Arini. Mereka
semakin dekat. Adit juga sering meminjamkan catatan kuliahnya pada Arini. Hal
ini diketahui oleh SISCA (20 tahun)
yang sangat menyukai Adit, membuat Sisca begitu membenci Arini.
Di suatu sore, Sisca menemui Arini
bersama sahabatnya FANYA (21 tahun)
yang merupakan pacar Leon. Sisca dan Fanya melabrak Arini agar gadis itu tidak
usah mendekati Adit. Arini berkilah bahwa ia dan Adit tidak memiliki hubungan
apa-apa. Akhirnya Arini memutuskan untuk menjauhi Adit.
Sejak
pertemuan Leon dan Arini, mereka jadi sering bertemu. Kadang berselisih di koridor kampus. Kadang di kantin. Tentu saja ada adu mulut di antara mereka. Leon mengira, Arini
membuntuti dirinya dan Leon juga meminta ganti rugi uang cuci baju dan cuci mobilnya yang terkena coklat bakpao Arini. Arini tentu saja tak terima. Fanya
melihat Leon juga membenci Arini. Fanya memberitahu Sisca agar Sisca bekerja
sama dengan Leon untuk memusnahkan Arini dari
lingkungan kampus.
Sisca
menemui Leon dan mengajak lelaki itu bekerja sama untuk ‘mengusir’ Arini dari
lingkungan kampus. Awalnya Leon tak setuju, tapi saat Sisca memberitahu bahwa
Arini dekat dengan Adit, Leon tak terima, ia menerima tawaran Sisca.
Leon
dan Sisca mengerjai Arini, mulai dari menyembunyikan daganan bakpao milik
Arini, sampai dengan teganya Sisca memfitnah Arini di depan Adit. Sisca mengatakan bahwa Arini bukan cewek
baik-baik kepada Adit, tapi Adit tak percaya. Adit justru mencurigai bahwa
Siscalah yang membuat Arini menjauhi dirinya. Adit memarahi Sisca dan
menegaskan bahwa ia sama sekali tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap Sisca.
Sisca semakin murka. Sisca pergi ke rumah
Fanya dan menceritakan semua yang ia alami. Fanya memiliki sebuah ide untuk
menghancurkan Arini, karna Fanya ternyata pernah membuntuti Arini hingga rumahnya.
Adit
menemui Arini yang tengah duduk di taman
kampus. Arini yang tengah menghitung uang hasil dagangannya, melihat kedatangan
Adit hendak pergi menjauh. Adit menahan Arini.
Adit bertanya kepada gadis berpipi bakpao itu, kenapa ia menjauhi
dirinya. Awalnya Arini tidak menanggapi Adit, hingga akhirnya Adit berlutut untuk meminta maaf jika punya salah.
Akhirnya Arini luluh. Mereka kembali dekat dan asik bercerita. Dengan jujur, Arini
menceritakan semua kondisi keluarganya. Hal ini membuat Adit semakin salut
dengan Arini.
Adit
membelai puncak kepala Arini dan ternyata kejadian ini dilihat oleh Leon. Leon
marah besar. Saat Adit hendak pulang, Leon mencegat Adit dan meninju pipi
lelaki tersebut. Adit dan Leon memang tak pernah akur. Leon memaki-maki Adit
yang dekat dengan Arini. Bagi Leon, Arini itu pembawa sial dan ia nggak rela
kalau Adit dekat dengan Arini. Leon mengancam kalau sampai Adit masih dekat
dengan Arini, ia akan memberitahu pada mama dan papa mereka.
Adit
tak ambil peduli dengan kata-kata Leon, membuat Leon semakin geram. Leon
memutuskan untuk diam-diam membuntuti Arini sampai ke rumahnya. Leon berencana akan membuat perhitungan
dengan gadis pembawa sial itu.
Saat di depan pintu
rumah sederhana, kepulangan Arini disambut dua adiknya yang masih duduk di bangku SMP dan SD. Adik-adik Arini
meminta uang kepada Arini untuk membayar SPP, tapi dengan sedih, Arini
mengatakan bahwa dirinya belum memiliki uang. Ayah Arini pulang tanpa membawa
angkot. Menurut pengakuan ayahnya, angkot sewa mereka tiba-tiba disita sama
pemiliknya. Tanpa Arini ketahui, penyitaan angkot ayahnya adalah rencana Sisca.
Sisca membayar dalam jumlah besar agar angkot ayah Arini ditarik.
Leon
mendengar percakapan itu. Entah kenapa ia merasa iba pada Arini. Diam-diam Leon
curiga pada Sisca dan langsung menemui Sisca di rumahnya. Sisca mengaku sambil tertawa dan merasa
menang, tapi Leon tak suka. Leon meminta agar Sisca membereskan semua masalah
yang ia perbuat, tapi Sisca menolak.
Arini
bekerja semakin keras. Ia tidak hanya menjajakan bakpao, tapi juga gorengan
yang ia buat sendiri. Jinjingan tangan Arini semakin penuh. Arini juga tidak
lagi belajar di luar kelas
seperti kebiasaannya, hal ini membuat Adit merasa kehilangan. Rasa kehilangan
itu ternyata juga dirasakan oleh Leon. Leon merasa kampus semakin sepi karna
tidak ada pertengkaran antara dirinya dan Arini. Diam-dima, Leon merindukan
Arini.
Fanya
kesal melihat perubahan Leon yang semakin cuek. Gadis berbola mata coklat itu
bertanya kepada Leon mengapa ia berubah. Dengan jujur Leon menjawab bahwa sejak
awal, ia sama sekali tidak mencintai Fanya. Ia memacari gadis itu karna Fanya
sendiri yang memaksa. Leon meminta agar mereka benar-benar tidak memiliki
hubungan apa-apa lagi. Fanya nangis dan bertanya apa ada gadis lain di hati Leon. Dengan jujur Leon
menjawab bahwa ia bukan tipikal lelaki yang gampang jatuh cinta, tapi saat ini
ada gadis yang membuatnya rindu. Leon menyebutkan nama Arini, membuat Fanya
semakin kesal dan memendam kebencian pada Arini.
Adit
mencari Arini kemana-mana, hingga ia menemukan Arini tengah terduduk di sebuah taman sembari membereskan
gorengannya yang berserakan di tanah.
Gorengannya terjatuh karna kesenggol anak-anak yang berlarian di taman. Arini mencoba tersenyum,
walau kemudian air matanya jatuh juga. Adit menghampiri Arini dan menghibur
gadis itu. Adit juga mengulurkan uang senilai lima juta untuk Arini. Melihat
uang itu, Arini justru marah pada Adit. Arini benci dikasihani. Arini membawa
barang dagangannya dan pergi meninggalkan Adit. Adit merasa bersalah, lalu
berusaha memanggil Arini untuk meminta maaf, tapi Arini semakin menjauh.
Saat
di jalan pulang, Arini melihat
seorang ibu dijambret dan ibu itu terjatuh hingga kakinya luka. Arini yang jago
silat beserta warga mengejar jambret tersebut. Arini berhasil menangkap si
jambret dan mengambil kembali tas si ibu. Arini membawa ibu tersebut ke
puskesmas terdekat. Ibu tersebut berterimakasih pada Arini sembari mengulurkan
uang, Arini menolak secara halus. Leon datang tiba-tiba dengan wajah
khawatirnya, lalu kemudian menghampiri ibu tersebut yang ternyata merupakan
mamanya.
Ibu
Leon menyuruh Leon mengantar Arini pulang. Awalnya Arini menolak karna merasa
tak tega jika ibu itu pulang sendirian, tapi ibu itu meyakinkan bahwa ada
anaknya yang lain yang akan menjemputnya. Karna dipaksa sang ibu, akhirnya
Arini pulang dengan Leon. Di mobil,
keduanya sama-sama canggung. Dengan gantle, Leon meminta maaf atas semua
kelakuannya pada Arini dan berterimakasih. Arini hanya menggangguk. Entah
mengapa ada debaran aneh di hati
Arini. Sejak kejadian itu, mereka menjadi dekat.
Adit
yang mengetahui kedekatan Arini dan Leon merasa marah terhadap Leon. Adit
menemui Leon di kamarnya
dan membuat perhitungan dengan abangnya tersebut. Akhirnya Adit dan Leon
sepakat untuk saingan secara sehat. Keduanya semakin getol mendekati Arini
dengan berbagai cara, tapi kebaikan Adit selalu ditolak Arini karna Arini masih
tersinggung terhadap Adit. Leon merasa di atas angin dan mengingatkan Adit
harus tetap saingan secara sehat.
Fanya
yang tau bahwa Adit dan Leon saingan untuk mendapatkan Arini, membuat Fanya
menemui Adit. Fanya mengajak Adit kerja sama, tapi ditolak oleh Adit. Bagi
Adit, ia ingin mendapatkan perempuan yang ia sayang dengan gantle. Fanya marah
besar. Fanya menemui Arini yang sedang berjualan, lalu secara tiba-tiba
menjambak rambut gadis itu. Leon dan Adit yang melihat kejadian langsung
melerai. Leon memarahi Fanya dan mengatakan agar Fanya sadar bahwa cinta tidak
akan pernah dipaksa.
Fanya
berteriak frustasi. Leon membawa Arini menjauh, sedangkan Adit berusaha
menenangkan Fanya. Adit mengatakan pada Fanya bahwa ia gadis yang cantik. Ia
berhak mendapatkan lelaki yang benar-benar menyayanginya. Entah kenapa
kata-kata Adit membuat Fanya sadar. Di rumah,
Fanya merenungi kata-kata Adit. Hampir tiga tahun ia mencoba meluluhkan hati
Leon tapi tak pernah berhasil. Ia memang pernah berhasil mendapatkan ‘tubuh’
Leon, tapi tidak hatinya. Fanya ingin berubah menjadi sosok yang lebih baik
seperti saran Adit.
Sudah
banyak cara dilakukan Adit agar Arini memaafkannya, tapi selalu nihil. Akhirnya
Adit kembali menemui Leon. Adit mengaku kalah dan akan mundur dengan gantle
kalau Leon mau membantu Adit agar Arini memaafkannya. Leon setuju. Leon menemui
Arini dan menceritakan bahwa Adit itu adikknya. Leon meminta Arini dengan
sangat agar memaafkan Adit. Akhirnya, setelah dibujuk rayu oleh Leon, Arini
setuju untuk memaafkan Adit. Setelah itu, Leon menyatakan cintanya pada Arini.
Arini menolak, karena ia tidak ingin pacaran, tapi ingin langsung dinikahi oleh
Leon. Leon senang dan setuju.
Di hari pernikahan mereka, Sisca
datang dengan ayahnya dan membuat keributan di halaman pesta. Sisca mengira, Aditlah yang akan
menikah dengan Arini. Saat masuk kedalam ruangan, Sisca terkejut karna yang
jadi mempelai adalah Leon dan Arini. Ayah Sisca marah kepada Sisca karna dirasa
Sisca sudah membuat malu dirinya. Leon langsung mengadu tentang kelakuan Sisca
yang dengan uangnya menyita angkutan ayah Arini. Ayah Sisca semakin marah dengan kelakuan anaknya.
Saat
tengah memarahi Sisca, ayah Sisca ketemu dengan ayah Arini yang ternyata mereka
sahabatan sejak SMA. Ayah Sisca meminta maaf pada ayah Arini beserta
keluarganya, lalu kemudian menyeret Sisca pulang. Hal itu membuat para tamu
undangan tertawa, begitu juga dengan Leon dan Arini.
Adit
menghampiri Leon dan berbisik ketelinga abangnya itu bahwa jika ia tidak mampu
membahagiakan Arini, Adit akan bikin perhitungan dan berusaha merebut Arini
dari Leon. Leon mengacungkan jempolnya pada Adit, lalu kemudian memegang pipi
bakpao istrinya. Dan akhirnya Leon dan Arini hidup bahagia.
-SEKIAN-
`
KARAKTERISASI TOKOH
1.
ARINI:
20 tahun.
Periang.
Penjual bakpao keliling. Pernah kuliah di Jurusan Administrasi Negara, tapi
berhenti karena kesulitan biaya. Memiliki pipi tembem seperti bakpao. Rambutnya
suka diikat satu. Memiliki wajah yang manis.
2.
ADIT:
20 tahun.
Berkuliah
di Jurusan Administrasi Negara Universitas Tanpa Nama semester tujuh. Memiliki
wajah ganteng. Anaknya baik dan juga lumayan rajin belajar.
3.
LEON:
25 tahun.
Belum
lulus-lulus juga padahal udah semester sepuluh. Berkuliah di Jurusan
Administrasi Negara Universitas Tanpa Nama. Leon ganteng, tapi rambutnya sering
diacak asal-asalan. Cuek dan semau dia. Abangnya Adit, tapi kepribadiannya 180
derajat dari Adit. Susah jatuh cinta, tapi suka gonta-ganti pacar.
4.
SISCA:
20 tahun.
Manja. Berkuliah
di Jurusan Administrasi Negara Universitas Tanpa Nama semester tujuh. ja
Berkuliah di Jurusan Administrasi Negara Universitas Tanpa Nama semester tujuh.
Jahat. Pendendam.
5.
FANYA:
22 tahun.
Manja.
Berkuliah di Jurusan Administrasi Negara Universitas Tanpa Nama semester tujuh.
ja Berkuliah di Jurusan Administrasi Negara Universitas Tanpa Nama semester
tujuh. Jahat. Pendendam, tapi masih berubah kalau dinasehati.
6.
MAMA
LEON: 45 tahun.
Baik,
ramah, dan tidak membedakan strata.
7.
AYAH
ARINI: 50 tahun.
Baik,
ramah, dan tekun.
8.
PAPA
SISCA: 51 tahun.
Baik,
ramah, dan tidak membedakan strata.
Posting Komentar untuk "SINOPSIS FTV “KEPENTOK CINTA PENJUAL BAKPAO”"