Bagi sebagian besar pembaca setia Pidi Baiq sangat menunggu-nunggu
kedatangan tanggal 25 Januari 2018, karena di hari itu film Dilan 1990 tayang perdana di bioskop. Dilan
telah bertemu semua kalangan, dari anak remaja sampai orang tua menyukai sosoknya
yang bandel tapi romantis. Iqbal
Ramadhan sukses memerankan sosok Dilan, membius penontonnya untuk mengikuti
kisah cintanya dengan Milea (Vanesha Prescilla)
, si anak baru pindahan di sekolahnya yang jutek. Sumber
filmindonesia.or.id mencatat film Dilan 1990 di tanggal 4 Mei 2018 telah
menyentuh angka 6.315.096 juta
penonton...Wow!, angka yang sangat fantastis untuk film Indonesia genre romance remaja.
Kesuksesan film Dilan 1990 adalah
berkat tangan dingin Titin Wattimena
dalam mengalihwahanakannya tanpa mengkhianati isi novelnya. Ini bukan pertama
kali Titin Wattimena mengalih wahanakan karya novel dan cerpen ke film. Film
pertamanya Mengejar Matahari, dan film
kedua adalah Tentang Dia, sukses
menghibur pecinta film Indonesia, tapi tidak sefenomenal Dilan 1990.
(Titien Wattimena - penulis skenario Dilan 1990)
Yang dilakukan pertama kali saat mulai menulis skenario alih
wahana
“membaca seluruh isi novelnya itu ya
pasti lah...” ujar Titin, langkah selanjutnya adalah membuat premis dan
sinopsis versi kita sendiri sebagai penulis skenario. Lalu buat treatmentnya
atau scene plotnya juga versi kita. “saya menyuruh tim penulis saya membuat
scene plot yang plek ketiplek dulu dengan
novelnya, sementara saya membuat dengan versi saya sendiri dan hasil treatment
kuatnya lahir di diskusi dengan produser dan sutradara”. Langkah selanjutnya
adalah skenario. Dalam proses pembuatan skenario yang tidak boleh dikhianati
dari novelnya adalah pesan atau nyawa cerita yang disampaikan dalam novel.
Dalam skenario alih wahana kita boleh mengubah adegan, kita boleh mengubah
karakter tapi tidak boleh mengubah pesan novel.
Selanjutnya, Titin mengatakan
“membuat skenario alih wahana lebih sulit dibandingkan skenario yang ide
ceritanya datang dari kita sebagai penulis. Karena kita tidak punya kebebasan
penuh atas ide, ada batasan-batasan dan
itu sudah tertuang dalam novelnya dan tidak boleh dikhianati”.
Dalam proses treatment harus
mengambil adegan-adegan yang menarik yang tidak akan dilupakan oleh pembaca dan
penonton. Kalimat “rindu itu berat kamu engga akan kuat biar aku saja”,
seharusnya kalau dalam novel ada kalimat selanjutnya “haha biarin” tapi Titin
menghapusnya, dan sekarang kalimat tersebut menjadi favorit semua orang yang
selalu diplesetkan dalam komunikasi media sosial oleh hampir semua penggunanya.
Apa saja sih kesulitan membuat skenario alih wahana
Menurut Titin, “kesulitan itu datang pada saat development, dari penulis
novel yang tidak mau adegan di filmnya berbeda dengan novel yang ditulisnya,
walaupun perubahan itu untuk kebutuhan visual”.
Tips menjadi penulis skenario alih wahana
Harus senang membaca novel, ketika
kita dapat pinangan dari produser untuk menulis skenario alih wahana kita sudah
bisa membaca novel dalam tengat waktu. “harus jatuh cinta dulu dengan cerita
novelnya, dan potensi-potensi apa saja yang bisa kita angkat menjadi sebuah
skenario...ada satu novel yang aku engga suka tapi aku paksakan untuk ditulis...eh
bener kan, jadinya engga berhasil...dan saya akhirnya dipecat juga di draft
satu” kenang Titin sambil nyengir tersipu.
Tips selanjutnya adalah seorang
penulis skenario harus memiliki gaya penulisan yang menarik, mampu melihat potensi
menarik dalam novel, bisa dari jalan cerita, karakter, strukturnya atau dialognya.
Pesan Titin Wattimena pada penulis skenario muda
Titin Wattimena menyarankan agar
penulis skenario muda bisa alih wahana dari novel ke film, karena 50% dari film yang tayang di bioskop
adalah hasil dari alih wahana novel ke film. Salah satu faktor kenapa para
produser banyak yang melakukan hal itu karena mereka mengasumsikan sudah pasti
ada penontonnya jika diangkat dari novel best seller yakni para pembaca setia
novel itu.
Well guys,
bagi kalian yang ingin menjadi penulis skenario alih wahana sesukses Titin
Wattimena, kalian harus senang baca novel dulu ya. Itu salah satu tips rahasia
yang dibagikannya dalam Master Class di FFTV IKJ. Selamat membaca.
-
- Lia
Widya Suryawinata
Photo : pribadi, IKAPI FFTV
Posting Komentar untuk "Titin Wattimena, Mengalihwahanakan Dilan 1990 Tanpa Mengkhianati Novelnya"