Menjelang Lebaran Idul Fitri, ada banyak persiapan yang akan dilakukan oleh umat muslim di seluruh Indonesia. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, hal utama yang wajib dilakukan sebelum berakhirnya Ramadhan adalah dengan membayar zakat fitrah. Selain membayar zakat fitrah, ada pula tradisi unik yang selalu hadir di hari kemenangan. Uniknya, tradisi lebaran ini hanya terjadi di Indonesia saja loh. Ingin tahu apa saja tradisi unik saat lebaran di Indonesia? Ini dia 5 tradisi unik yang hanya ada saat lebaran di Indonesia.
- Mudik
- Tukar Uang Baru
- Ketupat Lebaran
- Kue Lebaran
- Halal Bi Halal
Mudik
Mudik berarti kembali ke kampung halaman untuk bertemu keluarga. Tradisi mudik umumnya terjadi di kota-kota besar yang mayoritas dipadati para pendatang dari berbagai penjuru tanah air untuk mencari penghasilan. Beberapa wilayah di Indonesia yang kerap menjadi tujuan utama para pendatang untuk mencari pekerjaan, diantaranya Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Bali, dan Balikpapan. Ragam pekerjaan yang tersedia membuat masyarakat datang untuk merantau dan mengadu nasib, mencari peruntungan di kota orang. Istilah rantau adalah berpindah ke daerah lain untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Jika waktunya telah tiba, maka para perantau akan kembali ke kampung halaman untuk menemui keluarga tercinta. Mudik ke kampung halaman terjadi setiap tahun, yakni menjelang perayaan Idul Fitri. Selama dua minggu (7 hari sebelum dan 7 hari setelah lebaran) pemudik akan meninggalkan kota tempat dimana mencari peruntungan. Waktu ini tentu bergantung dari lamanya perusahaan memberikan cuti lebaran.
Tahun ini, Ibu Kota Jakarta ditinggal mudik 5,8 juta penghuninya. Jika libur lebaran usai, maka seluruh pemudik akan kembali ke kota tempat mencari nafkah. Dan jika aktivitas sudah kembali normal, maka Jakarta sebagai kota termacet ke-12 di dunia akan kembali disesaki oleh 10,1 juta penghuninya.
Suasana arus mudik di km.158 sebelum rest area km.166 Tol Cipali Foto: Imran Tajuddin |
Pemudik saat melewati tol fungsional Pemalang-Semarang, Kab. Batang, Gringsing Foto: Ardi Suratman |
Tukar Uang Baru
Foto: Dita Faisal |
Tahun 2018, Bank Indonesia menyiapkan jasa penukaran uang di 2076 titik di seluruh Indonesia. Lokasi penukaran tersebut tersebar mulai dari kantor cabang bank, hingga mobil penukaran uang keliling. Guna menghindari maraknya bisnis jasa penukaran uang di pinggir jalan dan mencegah maraknya peredaran uang palsu, maka BI mengeluarkan aturan dimana setiap orang hanya boleh menukarkan uang maksimal Rp3,7juta. Masyarakat yang hendak menukarkan uang juga wajib memperlihatkan KTP agar tidak mengantre berulang kali di hari yang sama. Jika sudah menukarkan uang, maka penukar uang boleh kembali tiga hari kemudian untuk menukarkan uang baru.
Ketupat Lebaran
Waktu yang tepat untuk makan ketupat adalah di saat lebaran. Meski, ketupat bisa didapatkan di warung-warung atau pasar tradisional, namun jumlahnya tidak akan sebanyak ketika lebaran Idul Fitri tiba.
Ketupat adalah makanan yang terbuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa sebagai pengganti nasi. Perlu ketelitian dan keahlian khusus untuk membuat kulit ketupat. Bahan dasarnya yang alami dan terbuat dari daun kelapa muda, membuat kulit ketupat tidak bisa bertahan lama. Jika dibiarkan lebih dari dua hari, maka warnanya akan berubah kecokelatan. Oleh karena itu, kulit ketupat akan banyak didapatkan pada dua hari menjelang lebaran di pasar-pasar tradisional. Satu buah kulit ketupat biasanya dijual seharga Rp1.500.Kue Lebaran
Kue kering selalu dihidangkan untuk menyambut tamu yang akan datang di hari lebaran. Sebenarnya ada banyak jenis kue kering yang dihadirkan di saat lebaran Idul Fitri, akan tetapi kue kering yang menjadi andalan di saat lebaran, yaitu kue nastar (selai nanas), kue keju, kue lidah kucing, kue putri salju, dan kue cokelat.
Foto: Dita Faisal |
Halal Bi Halal
Istilah Halal bi Halal ini hanya populer di Indonesia. Sejarahnya bermula ketika Indonesia mulai terpecah belah pasca merdeka pada tahun 1945. Tiga tahun setelah merdeka, sejumlah elit politik dan petinggi negeri mulai tak akur. Mereka enggan duduk di satu meja dalam forum yang sama. Tepatnya pada 1948, Presiden ke-1 RI, Soekarno meminta pendapat seorang ulama besar KH. Abdul Wahab Chasbullah untuk mencari cara merukunkan hati anak bangsa yang terpecah belah. Istilah silaturahmi yang lazim digunakan saat itu kemudian diganti oleh Kiai Wahab menjadi "Halal bi Halal", menghalalkan yang haram, menggugurkan dosa-dosa untuk saling memaafkan. Sejak itulah, Bung Karno memanggil semua elit politik untuk duduk bersama di satu meja pada suatu acara Halal bi Halal, sambil membahas berbagai hal, termasuk menyusun kekuatan dan persatuan bangsa.
Foto: Dina Faisal saat Halal bi Halal di Lombok |
Itulah 5 tradisi unik di saat lebaran Idul Fitri yang selalu hadir setiap tahunnya. Semoga bermanfaat!(DF)
Posting Komentar untuk "5 Tradisi Unik Lebaran di Indonesia"