Cerita Irmawati terjun ke dunia menulis lebih dari sekadar menarik. Perjalanan yang diawali dari sebuah kegagalan ini justru mampu membawa Irmawati pada titik paling membahagiakan. Ia benar-benar membuktikan istilah lama yang mengatakan bahwa kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan.
Tahun 2013, menjadi awal Irmawati dan keluarga kecilnya memulai sesuatu yang baru. Dua buah apotek yang dirintisnya di Solo ternyata gagal total dan tak menyisakan apapun untuk kehidupan Irmawati. Memulai sesuatu dari puing-puing kegagalan tentu lebih sulit daripada membangun sesuatu tanpa diawali kegagalan. Bukan hanya materi, Irmawati kehilangan banyak hal, termasuk semangat. Tapi bukan Irmawati jika ia berlama-lama dalam keterpurukan. Bersama suami dan dua anaknya, Irmawati mulai menata kembali hati dan hidupnya.
Permulaan menata itu, sang suami menyarankan Irmawati lebih banyak di rumah, mengawasi, dan mengurus anak. Bak gayung bersambut, Irmawati sumringah mendengar saran itu. Pikirannya langsung melambung membayangkan jenis pekerjaan yang akan dilakukannya, menulis. Hobi semasa di Sekolah Menengah Pertama pun dilanjutkan oleh Irmawati setelah mengikuti saran suami. Dari rumah ia mulai menulis, sambil mengawasi tumbuh kembang dua anaknya.
Irmawati menunjukkan salah satu karya tulisnya disebuah toko buku |
Tema kesehatan menjadi pilihan Irmawati sejak awal menulis di tahun 2013. Bukan tanpa alasan Irmawati memilih tema kesehatan. Selain karena latar belakang pendidikannya yang seorang Apoteker, Irmawati juga lebih mudah menyampaikan apa yang ingin ditulisnya jika itu menyangkut hal yang dikuasainya. Setelah menulis artikel untuk website klien, Irmawati mendapat tawaran untuk menulis buku tentang kesehatan dari sebuah agensi. Akhirnya buku pertama yang berjudul 100% Akurat Merancang Jenis Kelamin Anak yang diterbitkan melalui Media Pressindo berhasil diselesaikan. Buku kedua juga berhasil diluncurkan hampir bersamaan dengan buku pertama. Buku kedua yang berhasil di tulis oleh Irmawati berjudul Tetap Tersenyum Saat Melahirkan.
“Sampai sekarang kurang lebih ada 14 judul buku dan Alhamdulillah, kebanyakan terbit secara mayor. Ada beberapa yang nangkring juga di Gramedia. Rasanya senang ketika suami, anak-anak, dan juga ibu melihat itu. Ada rasa bangga ketika bisa membalikkan kondisi dari terpuruk menjadi kembali bersinar,” jelas Irmawati dengan ramah dan berbinar.
Beberapa buku yang ditulis Irmawati |
Trik jitu mengatasi hambatan itu yang mengantarkan namanya terpampang dalam 14 judul buku. Buku-buku yang telah diterbitkan oleh Irmawati antara lain 100% Akurat Merancang Jenis Kelamin Anak (Media Pressindo), Tetap Tersenyum Saat Melahirkan (Media Pressindo), Keajaiban Antioksidan (Padi), Diet Sehat Golongan Darah A (Euthenia Prima), Diet Sehat Golongan Darah B (Euthenia Prima), Diet Sehat Golongan Darah AB (Euthenia Prima), Diet Sehat Golongan Darah O (Euthenia Prima), Keajaiban Antioksidan (Padi), Buku Panduan P3K (pesanan khusus), Ensiklopedia Fenomena Awan Noctilucent (pesanan khusus untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah pelosok), Panduan Kesehatan Bayi dan Balita (Elex Media Komputindo), dan Tanya Jawab Kehamilan Bermasalah (Laksana). Empat buku tentang diet sehat golongan darah ditulis Irmawati bersama sepupunya yang seorang dokter.
Karya Irmawati tentang kehamilan yang bermasalah |
Irmawati dan dua buku karyanya yang banyak diburu pembaca |
Jumlah karya yang berhasil ditulis Irmawati memberikan keuntungan tersendiri baginya. Selain keuntungan finansial, dengan karya-karyanya Irmawati tidak kesulitan lagi menembus penerbit. Berbeda ketika ia belum memiliki karya dan harus berjuang menembus penerbit. Tapi meski begitu, Irmawati tetap mempertahankan kualitas tulisannya walaupun mendapat kemudahan tersebut. Ia bertekad untuk terus meningkatkan kualitas tulisannya dengan terus belajar.
Irmawati yang pernah menyabet runner up 1 selama 2 bulan berturut-turun pada Challenge One Day One Article yang diselenggarakan Indscript dan juga peraih penghargaan sebagai The Best New Comers Book Writers 2014 dari sebuah agensi kepenulisan ini, mengatakan bahwa menulis adalah tentang bersedekah ilmu. Ia mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan menulis yang dilakukannya.
Salah satu penghargaan yang diterima Irmawati |
Irmawati menambahkan jika ingin menulis buku non fiksi, ada baiknya penulis menguasai dan memahami dengan baik tema yang akan ditulisnya. Selain itu, outline menjadi senjata paling ampuh untuk menulis buku non fiksi, agar lebih terarah dan tersusun.
Saat ini Irmawati mulai menjajal menulis fiksi. Targetnya tahun ini akan menulis tentang perjalanan BellaSkin yang telah dirintisnya. Kita tunggu saja karya-karya terbaru Irmawati, ya! #tia
DATA DIRI
Nama Lengkap : Irmawati, S.Si., Apt
Alamat Email : IrmawatiBellaEvan@gmail.com
Akun FB : irmawati
TTL : Semarang, 19 Agustus 1977
Pendidikan :
1. SD Masehi Poncol Semarang
2. SMPN 3 Semarang
3. SMAN 5 Semarang Jurusan A1 atau Fisika
4. S1 Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta
5. Apoteker Universitas Setia Budi Surakarta
Tempat Bekerja : Bella Skin Nature Indonesia (Owner)
Bidang Pekerjaan : Kosmetik dan Penulis Freelance
Hobi : Travelling, Memasak, Membaca dan Menulis
Pengalaman Kerja :
1. Apoteker Penanggung Jawab di Apotek Baitus Syifa Kudus
2. Apoteker Penanggung Jawab dan Owner di Apotek Wonorejo Karanganyar Solo
3. Spa Therapis di Internasional Hotel Management School
4. Owner Bella Skin Nature Indonesia, produksi kosmetik
5. Apoteker di Pabrik Obat Tradisional Alam Sehat Boyolali
6. Owner Kluwek Simbah
7. Owner Bella Soap
8. Penulis Freelance
Judul Buku dan Karya Ilmiah :
1. 100% Akurat Merancang Jenis Kelamin Anak
2. TetapTersenyum Saat Melahirkan
3. Keajaiban Antioksidan
4. Diet Sehat Golongan Darah A
5. Diet Sehat Golongan Darah B
6. Diet Sehat Golongan Darah AB
7. Diet Sehat Golongan Darah O
8. Aneka Batu Akik Paling Populer
9. Batu Akik Nusantara
10. Buah-buahan Penakluk Berbagai Penyakit
11. Buku Panduan P3K
12. Ensiklopedia Fenomena Awan (Awan Noctilucent)
13. Panduan Kesehatan Bayi dan Balita
14. Tanya Jawab Kehamilan Bermasalah
Posting Komentar untuk "Irmawati, Sedekah Ilmu Melalui Menulis"