Foto: ptdepositphotos.com
Jingga menghela diatas kepala, mengagungkan jarak pandang dalam kesekiannya
Dercak kagum, keeksotisan menawan, namun sekejap menghilang ditelan malam
Sepotong senja itu pernah berkelana, melawan jantung kehidupan
Untuk terbentang lama, tapi semesta tak ijinkan
Seorang lelaki hebat tengah berpayung diatas senja, setelah lelah seharian berkerja
Dari embun hingga senja ditelan malam
Demi sesuap nasi kehidupan,
Lantas masihkah kau mengurungnya? Dengan rasa bersalah? Tuk jauh dari pandang senja yang terhiraukan
Kepada Ayah, maafkan gadis kecilmu
Yang merengek meminta balon, dan kemewahan
Tanpa tengok, kepeluhan dan kelelahan
Posting Komentar untuk "Sepotong Senja"