Apa yang terlintas di pikiran anda ketika membaca judul di atas?
Ya. Nao, panggilan akrabnya. Wanita kelahiran 1982 ini mengenyam pendidikan dengan dua jurusan berbeda. Perjalanan dan perjuangan kemudian membawanya ke Kementrian Sosial sebagai tenaga honorer untuk mengentaskan kemiskinan di nusantara.
Pada tahun 2005, Nao dinyatakan lulus di Universitas Persada Indonesia YAI Salemba Jakarta, dengan program studi Psikologi dan diterima bekerja sebagai HRD perusahaan swasta pada tahun 2006. Namun, langkahnya untuk mempraktikkan ilmu yang telah didapatnya di bangku kuliah hanya bertahan kurang lebih enam tahun karena orang tua yang menginginkan Nao untuk mengambil pendidikan Kebidanan. Keluarga Nao ingin putri sulung mereka meneruskan usaha rintisan praktik bidan yang selama ini dikelola keluarga. Oleh karena itu, mau tidak mau akhirnya Nao pun menyetujui keinginan orang tuanya untuk terjun ke dunia kesehatan pada tahun 2012.
Dok Pribadi. Naotalia bersama suami, anak dan keponakannya |
Dok Pribadi. Naotalia saat bergabung di PKH |
"Bukan jurkam (juru kampanye), lebih tepatnya mengurus pengawasan dan pencegahan terhadap pelanggaran-pelanggaran pemilu yang dilakukan parpol atau penyelanggara pemilu lain, contohnya KPU (Komisi Pemilihan Umum)," ujarnya sambil tertawa.
Dok Pribadi. Naotalia bersama anggota komisioner Bawaslu Kabupaten Bogor |
Naotalia Apapyo, tetap pada pendiriannya dengan menjadi dirinya sendiri. Kadang ia bisa merasa sangat jenuh dengan rutinitasnya. Oleh karena itu, ia pun masih memiliki cita-cita yang harus dicapai.
"Ingin sekali berwirausaha atau setidaknya bisa membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi tingkat pengangguran," angannya ketika ditanya tentang cita-cita. Selain itu, Nao juga antusias sekali dengan keinginannya menjadi penulis program acara di televisi dan film layar lebar. Apalagi jika bisa bergabung dengan tim Ernest Prakasa yang notabene penulis bergenre komedi. Melalui JPI, Nao berharap bisa menggapai cita-citanya tersebut.
Wanita berhijab ini tidak sekali pun menyayangkan ilmu yang pernah ia dapatkan, meski pekerjaan yang diterimanya sangat bertolak belakang dengan latar belakang pendidikannya. Bagi Nao, apa yang telah dijalani hingga saat ini adalah jalan Tuhan yang terbaik untuk dirinya. Hingga saat ini Nao masih aktif menggeluti dunia hipnotherapi sejak tahun 2014.
Sebuah perjalanan yang terbilang panjang untuk seorang Nao. Ia tidak pernah menyerah sekalipun, karena Nao yakin bahwa takdirlah yang menuntunnya terjun dalam bidang apapun. (NKR)
Profil
Nama Lengkap: Naotalia Apapyo
Nama Pena: Nao
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 4 Maret 1982
Pendidikan Formal:
- SDN Muaraberes Cibinong
- SMPN 2 Cibinong
- SMA PGRI 4 Bogor
- Sarjana Psikologi UPI YAI Salemba, Jakarta.
- D3 Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Ria Husada, Cibubur.
Pendidikan Non Formal:
- Hypnotherapy Ch, Cht di IBH
- Pelatihan-pelatihan ilmu kebidanan
Riwayat Pekerjaan:
- HRD perusahaan yang bergerak di bidang kimia Jakarta, 2006-2012
- Tenaga Honorer Kemensos (PKH), 2016-2018
- Anggota Bawaslu periode 2018-2023
Medsos:
Fb: Naotalia Apapyo
Instagram: @naotalia_apapyo
Wattpad: @naotaliaapapyo
e-mail: neothea2018@gmail.com
Posting Komentar untuk "Naotalia Apapyo, Kuliah Psikologi dan Kebidanan, Kerja di Dinas Sosial, Milihnya Jadi Anggota Bawaslu"