Ditulis
Oleh : Rafahlevi, JPI Bandung
Ayuk
Kecil yang Periang
Saat memulai wawancara dengan Ayuk
Palembang yang satu ini kita akan langsung menemukan kesan bahwa Shara Pradonna
adalah sosok yang pendiam dan sederhana. Gadis berparas manis kelahiran
Palembang 01 maret 1996 silam ini, kini tengah menikmati kesehariannya sebagai salah
seorang penulis muda berbakat di kota sungai Musi tersebut. Sejak duduk di bangku
sekolah dasar Shara --begitu ia akrab disapa-- sudah jatuh cinta pada dunia
tulis menulis. Meski tak ada satupun cerpennya yang selesai kala itu,
semangatnya dalam menulis tak lantas padam. Terlebih ketika sang ibunda juga
menularkan hobi membacanya dan mendukung Shara menekuni dunia kepenulisan. Pembawaan
Shara yang kalem menguraikan cerita tak disangka jika Shara kecil dulu adalah
anak yang manja dan periang. Lahir dan besar di Palembang gadis penyuka warna
biru dan merah muda ini mengaku bermimpi suatu saat ide cerita yang ada dalam
imajinasinya bisa di filmkan dan dinikmati banyak orang.
Dari Palembang ke Seluruh
Indonesia via JPI
Sepintas akan sulit untuk kita
mengorek panjang lebar tentang kehidupan dan hal-hal yang menarik perhatian
gadis ‘Wong Kito Galo’ ini, karena ia sangat irit bicara. Bahkan beberapa
pertanyaan dijawabnya hanya dengan ya dan tidak. Tapi itulah Shara Pradonna yang
produktif meluncurkan empat buah buku di tahun 2018 lalu.
Penggemar
berat Joko Anwar ini mengakui ketertarikan anak muda di daerahnya pada dunia literasi
masih jauh lebih sedikit dibandingkan aktifitas anak-anak milenial kebanyakan
seperti nongkrong, ngemall, ataupun motorclub. Barangkali karena itu pulalah
Shara juga lebih menyukai berdiam dirumah, belajar dan terus mengasah kemampuan
menulisnya di kelas-kelas menulis online dan komunitas penulis daerah. Dari sinilah kemudian cerita berkembang
hingga akhirnya Shara ‘bertemu’ dengan Dede Hartini penulis FTV dari Jaringan
Penulis Indonesia yang kemudian memasukkannya dalam grup yang sama. kesempatan
bergabung di JPI tentu merupakan kebanggaan dan keberuntungan tersendiri yang
didapat Shara, karena dari komunitas penulis inilah kesempatannya mewujudkan
mimpi itu dimulai. Berkeinginan kuat belajar dari para mentor yang sudah
professional di bidangnya hingga kelak satu hari ide ceritanya berhasil dilirik
head writer dan tembus televisi nasional. Ibarat kata dari Palembang ke seluruh
Indonesia via JPI.
Menulislah Bila Itu Membuatmu
Bahagia
Bungsu
dari dua bersaudara ini mengakui tulisannya masih jauh dari kata sempurna,
namun menulis selalu membuatnya merasa lebih baik di kala apapun. Sebab itu ia
tak pernah mengalah pada bosan dan rasa lelah. Shara berharap kaum muda
seusianya bisa lebih produktif dan berekspresi dalam hal-hal positif salah
satunya berkecimpung di dunia literasi dibandingkan hanya sekadar mencari kevirallan semata. Di akhir wawancara
Shara tak lupa menyemangati kita agar terus berkarya dengan quote terbaiknya “menulislah
bila itu membuatmu bahagia..”
Nama lengkap : Shara Pradonna
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 01 Maret 1996
Pendidikan :
SDN
7 Palembang
SMPN
33 Palembang
SMKN
3 Palembang
Karya :
novel LDR
novel
Tentang Kita dan Hujan
antologi
puisi—Narasi Luka
antologi
quote—Untaian Kata Dalam Sepi
Instagram : @shara_pradonna09
Posting Komentar untuk "Shara Pradonna, Mengukir Mimpi Dari Sisi Sungai Musi"