Tetty Septiyani |
"Pertama bikin cerita, waktu saya SD kelas 6. Ceritanya tentang dongeng anak-anak. Banyak judulnya, saya lupa. Niat nulis banget itu waktu SMP kelas 2. Nulis novel judulnya Love is Blind. Dan mulai di tekuni di dunia literasi tahun 2016," jelasnya kepada sahabat JPI.
Penyuka warna merah muda ini berharap kelak dirinya bisa melahirkan novel best seller seperti penulis idolanya, yakni Asma Nadia dan Felix Siaw. Baginya, tidak ada yang mustahil untuk dicapai selama ada kemauan, kerja keras, dan do'a dalam mencapai impian.
"Saya ingin bisa sukses menulis seperti ustadz Felix Siaw, karena banyak tulisan motivasi yang menggugah kehidupan untuk menjadi umat islam yang kaffah. Saya juga mau seperti Ayah Isa dan Bunda Asma Nadia. Mereka pasangan penulis yang kompak. Karyanya sukses di perfilman. Saya Ingin karyanya di angkat di layar kaca juga layar lebar," jelasnya kepada sahabat JPI.
Lahir di kota wali, anak kedua dari tiga bersaudara ini merupakan anak seorang pedagang hebat yang bisa mengantarkan anak-anaknya meraih mimpi menjadi sarjana dan seorang bidan. Ia pernah mendapatkan posisi sebagai Presiden Mahasiswa (Ketua BEM) di kampus Akademi Kebidanan Graha Husada Cirebon periode 2015-2016. Di tahun yang sama, ia juga diamanahi sebagai Ketua Remaja Masjid di Desa. Teh Tetty pernah mengisi beberapa seminar tentang Pra Nikah atau Motivasi Nikah Muda dan Indonesia Tanpa Pacaran. Saat ini ia memiliki komunitas Halaqoh Istiqlal dan masih diamanahi sebagai Ketua Kordinator Daerah Indonesia Tanpa Pacaran di Cirebon.
Tidak Terjadwal! Tetty Septiyani Menulis Kapanpun Dia Mau
"Saya biasanya menulis di kamar, sambil tiduran atau sambil duduk. Pada saat hati tenang. Yang pasti pada saat suami sudah tidur di malam hari. Hehehe," ungkapnya disertai dengan senyuman kecil kepada sahabat JPI.
Ada banyak hal yang membuat Teh Tetty bersemangat untuk menulis. Mengabadikan beberapa perihal kehidupannya melalui sebuah tulisan atau menuangkan beberapa ide ceritanya hingga menjadi sebuah karya tulis yang utuh.
"Saya ingin mengabadikan setiap kenangan yang ada dalam bentuk karya, agar bisa dinikmati semua orang. Karena menulis adalah rekaman kehidupan yang paling nyata. Yang pasti juga, saya ingin memberikan manfaat untuk orang lain melalui karya tulis yang saya buat," jelasnya rinci.
Sikap Pantang Menyerah Tetty Septiyani
Tetty Septiyani dalam kegiatan Halaqoh Istiqlal-Bandung |
"Menulis adalah rekaman paling nyata sebuah kehidupan. Didalamnya banyak kenangan yang tersimpan. Dengan menulis, kita bisa membagikan karya dan ilmu, juga bermanfaat bagi orang lain, walau kita sudah tidak ada di dunia. Insya Allah akan menjadi pahala jariyah."
Itulah kalimat motivasi yang menjadi penyemangat tersendiri bagi Teh Tetty dalam menulis. Dalam curahan hatinya, Teh Tetty pernah berada pada kondisi yang membuat dirinya merasakan jatuh. Ia harus berusaha bangkit dan tetap tangguh meski dalam keadaannya rapuh. Tetty Septiyani si penyuka kartun Doraemon ini bercerita bahwa ia pernah mengalami sakit Miningitis.
"Beberapa kali, saya gagal dalam lomba kepenulisan karena sakit Miningitis yang pernah saya derita, saya jadi lebih giat lagi untuk menulis. Yang memotivasi saya menulis adalah sinetron Buku Harian Nayla zaman saya SD kelas 5 dulu."
Sakit Miningitis yang pernah di derita Teh Tetty sejak SMA kelas XI pernah membuatnya kesulitan dalam melakukan beberapa aktivitas.
"Saya merasakan sakit sejak SMA kelas 2. Hanya saja baru diketahui tahun 2016. Itu sudah puncak paling parah. Karena sakit ini, saya jadi merasakan sakit kepala yang amat hebat dan merasakan perih di dalam kepala, bahkan tak jarang merasakan panas di sekujur tubuh, berpusat di kepala. Pasca sakit ini, pendengaran menjadi tidak stabil, tidak kuat duduk berlama-lama dan tidak bisa berpikir terlalu keras," ungkapnya dengan sedikit air mata yang masih menggenang di sudut matanya, namun masih disertai dengan senyuman.
Meski begitu, Teh Tetty tidak pernah sedikitpun menyerah untuk mencapai mimpinya menjadi penulis best seller. Dalam keadaan sakit, Teh Tetty tetap semangat menulis, berbagi cerita kepada banyak orang. Bersyukur, keluarga Teh Tetty juga selalu memberi semangat. Dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, Tuhan memberikannya keluarga yang luar biasa. Inilah nikmat yang luar biasa bagi Teh Tetty. Banyak upaya yang sudah di lakukan Teh Tetty untuk segera sembuh dari sakit Miningitisnya.
"Semua kesembuhan itu atas kehendak Allah. Adapun bentuk ikhtiarnya adalah, pertama melalui pengobatan oleh tenaga medis profesional, ditangani oleh dokter spesialis syaraf. Rutin melakukan kontrol kesehatan 1 minggu sekali atau sesuai jadwal yang ditentukan oleh dokter. Selain itu, mengonsumi segala jenis obat-obatan herbal dari berbagai tabib dan melakukan ruqiyah oleh ustadz. Dan yang masih diingat sampai sekarang adalah, hari dimana masa kritis saya, teman-teman remaja masjid, mereka melakukan Khotmil Qur'an dalam satu malam, merayu Allah, agar saya diberikan kesembuhan. Saya hanya bisa berpasrah diri kepada Allah dan tidak meninggalkan tilawah," jelasnya kepada sahabat JPI, menceritakan beberapa upayanya hingga akhirnya saat ini ia sudah bisa bangkit lagi. Dan atas izin Allah, Teh Tetty pun bisa sembuh dari sakit Miningitisnya.
Novel Best Seller Tetty Septiyani
Novel Insya Allah Berkah karya Tetty Septiyani |
"Saya sudah menerbitkan novel solo saya yang berjudul Insya Allah Berkah terbitan Ellunar Publisher. Novel itu menceritakan tentang pertemuan tak terduga antara hafidz qur'an dan bidan yang sama-sama masih berada di usia 20 tahun. Novel itu terbit tahun 2018 dan Alhamdulillah sudah terjual kurang lebih 300 eksemplar."
Rasa bangga dan bahagia Teh Tetty terpancar jelas ketika menceritakan bagaimana akhirnya dia bisa mewujudkan salah satu mimpinya untuk menerbitkan sebuah karya tulis hingga menjadi best seller. Beberapa masa lalunya yang sempat membuatnya jatuh, kini telah membawanya mendapatkan kesuksesan. Wanita yang menyukai buah Strawberry ini, telah melepaskan masa lajangnya pada tahun 2018. Bersama sang suami, Teh Tetty juga berbagi kisahnya dalam proyek barunya.
"Tahun ini saya sedang menyelesaikan karya tulis, Insya Allah sedang ada dua proyek Novel Insya Allah Berkah- Full Version dan Novel Cadarku Bukan Teroris."
Melalui akun Instagramnya, @tettyseptiyani02, Teh Tetty juga berbagi beberapa aktivitasnya yang pastinya dengan harapan bisa memberikan inspirasi kepada banyak orang.
Kegiatan Tetty Septiyani sebagai seorang Bidan |
Tetty Septiyani bersama sang suami |
Terimakasih Jaringan Penulis Indonesia.
Kepada sahabat JPI, Teh Tetty menceritakan sedikit pengalamannya tentang bagaimana akhirnya dia bisa bergabung menjadi bagian dari komunitas Jaringan Penulis Indonesia.
"Saya awalnya ketemu kak Farah salah satu member JPI di instagram. Saya terinspirasi dan ingin bertanya bagaimana bisa tulisan beliau dimuat dan dijadikan ide cerita FTV. Beliau menjelaskan bahwa beliau masuk sebagai member JPI. Dan lewat beliau, saya dikenalkan dengan admin JPI dan alhamdulillah sekarang sudah menjadi member JPI," ucap Teh Tetty penuh rasa syukur bisa bergabung dengan komunitas JPI. Teh Tetty juga menyampaikan sedikit kesannya ketika sudah menjadi bagian dari JPI.
"Alhamdulillah, teman-teman JPI ramah. Saya disambut dengan hangat, Insya Allah kedepan akan ada sesi saling support dan berbagi pengalaman yang menginspirasi mungkin," ucapnya dengan tersenyum, mengakhiri wawancara hari itu.
Dari kisah Tetty Septiyani dengan semua mimpinya dan sikap pantang menyerahnya semoga bisa memotivasi kita supaya terus meraih mimpi, menjadikan mimpi ada dalam genggaman kita, selalu semangat, dan pantang menyerah dalam meraih mimpi.
Dari kisah Tetty Septiyani dengan semua mimpinya dan sikap pantang menyerahnya semoga bisa memotivasi kita supaya terus meraih mimpi, menjadikan mimpi ada dalam genggaman kita, selalu semangat, dan pantang menyerah dalam meraih mimpi.
Tetty Septiyani bersama komunitas Indonesia Tanpa Pacaran |
Penobatan Tetty Septiyani sebagai Ketua Korda ITP |
Tetty Septiyani menjadi pengisi materi dalam sebuah seminar |
Profil :
Lahir: Cirebon, 30 September 1996
Pekerjaan: Bidan, Penulis, dan Motivator.
Pendidikan :
- SDN 1 Bojong Kor
- SMPN 1 Jamblang
- SMA Muhammadiyah Kedawung setelah 1 semester pindah
- SMAN 1 Jamblang
- Akademi Kebidanan Graha Husada Cirebon
Hobi :
- Membaca
- Menulis
- Bernyanyi/sholawatan
- Traveling
Karya Tulis Yang Sudah Terbit :
1. Antologi "Bersamamu Merengkuh Jannah" penerbit Wahyu Qolbu
2. Novel "INSYA ALLAH BERKAH" penerbit Ellunar Publisher
3. Anlologi "Psikologi Cinta" penerbit MPI
4. Antologi "Diary Cinta" penerbit Sualla
"Allah akan mempertemukam kita dengan cinta yang salah, sebelum kita bertemu dengan cinta pilihan-Nya. Agar kita tahu, betapa berharganya cinta yang kita miliki." ~@tettyseptiyani02
Media sosial :
Facebook: Tetty Septiyani
Instagram: @tettyseptiyani02
YouTube: RIZTY Official
Email: tettyseptiyani@gmail.com
Posting Komentar untuk "Tetty Septiyani, Sang Bidan Yang Juga Penulis Novel Best Seller"