Penulis: Rafahlevi, JPI Bandung
Semarak Penjurian FFB di Ajang Tahunan
Suasana meriah dan semarak begitu kental terasa saat tujuh orang penari jaipong diringi rampak gendang dan angklung membuka acara pengumuman nominasi Festival Film Bandung (FFB) dengan begitu enerjik. Energi positif dan semangat terasa menonjol disebarkan kali ini dari penyelenggaraan Festival Film Bandung yang ke-32. Hymne Festival Film Bandung bertajuk ‘Bandung Gemilang’ karya Eddy D. Iskandar dengan aransemen dari Tya Subiakto dilantunkan penuh khidmat oleh Rya Fitria hingga mampu membuat seisi ruangan larut merasakan kemegahan suasana yang terbangun sentimental.
Kehadiran aktor Eppy Kusnandar dan penyanyi cantik Rika Rafika juga tak kalah ditunggu. Perwakilan kepala Disparbud Jawa Barat, Azis Zulficar Ali Yusca membuka secara resmi gelaran acara pengumuman Nominasi Film dan Narafilm Terpuji Festival Film Bandung yang dihelat di Grand Mercure Hotel tersebut usai menyampaikan pandangannya tentang penyelenggaraan FFB yang telah menjadi kebanggaan kota Bandung dan Jawa Barat. Acara pembacaan nominasi FFB kali ini memang terasa lebih semarak dan elegan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Senada dengan Azis Zulficar Ali Yusca, pada sesi sebelumnya secara berturut-turut ketua dewan pembina FFB, Ir. H. Chan Parwez Shervia dan ketua umum FFB, Eddy. D. Iskandar dalam sambutannya menyatakan bahwasannya regu pengamat FFB tetap berkomitmen mendedikasikan rasa dan netralitasnya dalam menilai serta mengamati setiap film secara independen demi mewujudkaan penilaian murni dari berbagai sisi, baik itu sinematografi maupun unsur kearifan lokal yang tersaji di dalamnya. Sejak kemunculannya, FFB tetap konsisten menjadi satu-satunya festival film yang menjaga orisinalitas dan profesionalisme dengan tanpa melepaskan kekhasan Bandungnya. Festival Film Bandung juga telah dianggap sebagai barometer penyelenggaraan penilaian dan pengamatan sejenisnya di Indonesia. Selaras dengan kesan yang nampak dari kota kelahiran FFB yaitu Bandung yang juga teruji sebagai spot tourism dimana Bandung telah menjadi kota yang memiliki ‘magnet’ dan nilai jual baik sebagai inspirasi, kreativitas maupun penunjang gaya hidup.
Meningkatnya daya minat masyarakat pada film bioskop secara signifikan di tahun 2019 ini membuat FFB terpacu meningkatkan kualitas mutu penilaian. Tercatat 333 Film Televisi (FTV), 110 film nasional, dan 54 serial televisi masuk dalam daftar penjurian. Bukan hal yang mudah menyeleksi dan menilai dengan akurasi tepat, karena hal itu pulalah kemudian regenerasi di tubuh pengurus FFB dilakukan dengan lebih banyak melibatkan kaum milenial dalam proses setiap tahapan.
Tak hanya film-film dalam negeri, sebagai festival film bertaraf internasional, Festival Film Bandung juga memberikan penilaian kepada kurang lebih 213 film impor yang kini telah terpilih 50 film sebagai film impor rekomendasi pilihan FFB. Beberapa diantaranya adalah Dumbo, Hotel Mumbai, Avengers:Endgame, Crazy Rich Asian dan lainnya.
Kejutan Para Bintang dan Sineas
Dalam prosesnya penilaian dan pengamatan yang dilakukan terstruktur dan kredibel oleh kontributor regu pengamat film yang dikomandoi oleh Raja Lubis, para kontributor kemudian menyaring dan mengerucutkan ratusan film dan nara film yang tayang sepanjang September 2018 hingga Agustus 2019 baik film nasional maupun impor. Sementara tahun ini, FFB telah menyampaikan akan ada sekitar 20 kategori yang diperebutkan. Yaitu :
1. Film bioskop terpuji
2. Sutradara terpuji
3. Penulis Skenario terpuji
4. Pemeran utama wanita terpuji
5. Pemeran utama pria terpuji
6. Pemeran pembantu wanita terpuji
7. Pemeran pembantu pria terpuji
8. Penata artistik terpuji
9. Penata kamera terpuji
10. Penata musik terpuji
11. Penata editing terpuji
12. Film televisi terpuji
13. Sutradara film televisi terpuji
14. Penulis skenario terpuji
15. Pemeran utama wanita terpuji
16. Pemeran utama pria terpuji
17. Serial televisi terpuji
18. Sutaradara serial terpuji
19. Pemeran utama wanita terpuji
20. Pemeran utama pria terpuji.
Beberapa kategori berhasil menarik perhatian karena terdapat kejutan disana. Semisal hadirnya nama Zara JKT48 yang harus bersaing sengit dengan senior-seniornya seperti Atiqah Hasiholan dan Luna Maya yang keduanya juga berakting total dalam perannya masing-masing di film ‘Mantan Manten’ dan ‘Suzanna: Bernafas dalam kubur’. Namun, tentu saja munculnya nama Zara JKT48 tak sekonyong-konyong begitu saja muncul dalam daftar nominasi. Patut diapresiasi bagaimana seorang Zara JKT48 mampu dengan begitu apik memerankan tokoh Dara dalam debut pertamanya di film Dua Garis Biru yang penanyangannya telah berhasil menembus dua juta penonton dalam kurun waktu 15 hari saja.
Menyisakan banyak rasa terkesan pada penampilan aktingnya sebagai Dara. Para sinematograferpun turut dibuat penasaran karena film-film besutan mereka nyatanya turut masuk dalam kategori masing-masing, begitu juga dengan pilihan serial televisi yang selama setahun ini menemani masyarakat penikmat televisi. Namun lebih dari itu persaingan besar adalah pada 'gong' dari seluruh kategori yang diperebutkan yaitu film bioskop terpuji. Terdapat lima film terbaik yang telah melewati seleksi ketat dan bertahap serta penilaian berbagai aspek, yaitu:
1. Keluarga Cemara produksi: Visinema Pictures
2. Ambu produksi: Skytree Pictures
3. Dua Garis Biru produksi: Starvision & Wahana kreator
4. Preman Pensiun produksi: MNC Pictures
5. Suzanna (Bernafas dalam kubur) produksi: Soraya Intercine Films.
Kini nampaknya para sineas, sinematografer dan penikmat film, serta rumah produksi serial televisi dibuat penasaran menanti siapakah yang akan naik ke atas panggung dan mengangkat piala Festival Film Bandung ke-32 tahun 2019 ini. Mari kita nantikan perhelatan malam puncak Festival Film Bandung yang akan digelar September mendatang. (RFV)
Foto bersama regu pengamat film Bandung dan para pendukung acara.
Suasana meriah dan semarak begitu kental terasa saat tujuh orang penari jaipong diringi rampak gendang dan angklung membuka acara pengumuman nominasi Festival Film Bandung (FFB) dengan begitu enerjik. Energi positif dan semangat terasa menonjol disebarkan kali ini dari penyelenggaraan Festival Film Bandung yang ke-32. Hymne Festival Film Bandung bertajuk ‘Bandung Gemilang’ karya Eddy D. Iskandar dengan aransemen dari Tya Subiakto dilantunkan penuh khidmat oleh Rya Fitria hingga mampu membuat seisi ruangan larut merasakan kemegahan suasana yang terbangun sentimental.
Kehadiran aktor Eppy Kusnandar dan penyanyi cantik Rika Rafika juga tak kalah ditunggu. Perwakilan kepala Disparbud Jawa Barat, Azis Zulficar Ali Yusca membuka secara resmi gelaran acara pengumuman Nominasi Film dan Narafilm Terpuji Festival Film Bandung yang dihelat di Grand Mercure Hotel tersebut usai menyampaikan pandangannya tentang penyelenggaraan FFB yang telah menjadi kebanggaan kota Bandung dan Jawa Barat. Acara pembacaan nominasi FFB kali ini memang terasa lebih semarak dan elegan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Senada dengan Azis Zulficar Ali Yusca, pada sesi sebelumnya secara berturut-turut ketua dewan pembina FFB, Ir. H. Chan Parwez Shervia dan ketua umum FFB, Eddy. D. Iskandar dalam sambutannya menyatakan bahwasannya regu pengamat FFB tetap berkomitmen mendedikasikan rasa dan netralitasnya dalam menilai serta mengamati setiap film secara independen demi mewujudkaan penilaian murni dari berbagai sisi, baik itu sinematografi maupun unsur kearifan lokal yang tersaji di dalamnya. Sejak kemunculannya, FFB tetap konsisten menjadi satu-satunya festival film yang menjaga orisinalitas dan profesionalisme dengan tanpa melepaskan kekhasan Bandungnya. Festival Film Bandung juga telah dianggap sebagai barometer penyelenggaraan penilaian dan pengamatan sejenisnya di Indonesia. Selaras dengan kesan yang nampak dari kota kelahiran FFB yaitu Bandung yang juga teruji sebagai spot tourism dimana Bandung telah menjadi kota yang memiliki ‘magnet’ dan nilai jual baik sebagai inspirasi, kreativitas maupun penunjang gaya hidup.
Meningkatnya daya minat masyarakat pada film bioskop secara signifikan di tahun 2019 ini membuat FFB terpacu meningkatkan kualitas mutu penilaian. Tercatat 333 Film Televisi (FTV), 110 film nasional, dan 54 serial televisi masuk dalam daftar penjurian. Bukan hal yang mudah menyeleksi dan menilai dengan akurasi tepat, karena hal itu pulalah kemudian regenerasi di tubuh pengurus FFB dilakukan dengan lebih banyak melibatkan kaum milenial dalam proses setiap tahapan.
Tak hanya film-film dalam negeri, sebagai festival film bertaraf internasional, Festival Film Bandung juga memberikan penilaian kepada kurang lebih 213 film impor yang kini telah terpilih 50 film sebagai film impor rekomendasi pilihan FFB. Beberapa diantaranya adalah Dumbo, Hotel Mumbai, Avengers:Endgame, Crazy Rich Asian dan lainnya.
Kejutan Para Bintang dan Sineas
Dalam prosesnya penilaian dan pengamatan yang dilakukan terstruktur dan kredibel oleh kontributor regu pengamat film yang dikomandoi oleh Raja Lubis, para kontributor kemudian menyaring dan mengerucutkan ratusan film dan nara film yang tayang sepanjang September 2018 hingga Agustus 2019 baik film nasional maupun impor. Sementara tahun ini, FFB telah menyampaikan akan ada sekitar 20 kategori yang diperebutkan. Yaitu :
1. Film bioskop terpuji
2. Sutradara terpuji
3. Penulis Skenario terpuji
4. Pemeran utama wanita terpuji
5. Pemeran utama pria terpuji
6. Pemeran pembantu wanita terpuji
7. Pemeran pembantu pria terpuji
8. Penata artistik terpuji
9. Penata kamera terpuji
10. Penata musik terpuji
11. Penata editing terpuji
12. Film televisi terpuji
13. Sutradara film televisi terpuji
14. Penulis skenario terpuji
15. Pemeran utama wanita terpuji
16. Pemeran utama pria terpuji
17. Serial televisi terpuji
18. Sutaradara serial terpuji
19. Pemeran utama wanita terpuji
20. Pemeran utama pria terpuji.
Beberapa kategori berhasil menarik perhatian karena terdapat kejutan disana. Semisal hadirnya nama Zara JKT48 yang harus bersaing sengit dengan senior-seniornya seperti Atiqah Hasiholan dan Luna Maya yang keduanya juga berakting total dalam perannya masing-masing di film ‘Mantan Manten’ dan ‘Suzanna: Bernafas dalam kubur’. Namun, tentu saja munculnya nama Zara JKT48 tak sekonyong-konyong begitu saja muncul dalam daftar nominasi. Patut diapresiasi bagaimana seorang Zara JKT48 mampu dengan begitu apik memerankan tokoh Dara dalam debut pertamanya di film Dua Garis Biru yang penanyangannya telah berhasil menembus dua juta penonton dalam kurun waktu 15 hari saja.
Menyisakan banyak rasa terkesan pada penampilan aktingnya sebagai Dara. Para sinematograferpun turut dibuat penasaran karena film-film besutan mereka nyatanya turut masuk dalam kategori masing-masing, begitu juga dengan pilihan serial televisi yang selama setahun ini menemani masyarakat penikmat televisi. Namun lebih dari itu persaingan besar adalah pada 'gong' dari seluruh kategori yang diperebutkan yaitu film bioskop terpuji. Terdapat lima film terbaik yang telah melewati seleksi ketat dan bertahap serta penilaian berbagai aspek, yaitu:
1. Keluarga Cemara produksi: Visinema Pictures
2. Ambu produksi: Skytree Pictures
3. Dua Garis Biru produksi: Starvision & Wahana kreator
4. Preman Pensiun produksi: MNC Pictures
5. Suzanna (Bernafas dalam kubur) produksi: Soraya Intercine Films.
Kini nampaknya para sineas, sinematografer dan penikmat film, serta rumah produksi serial televisi dibuat penasaran menanti siapakah yang akan naik ke atas panggung dan mengangkat piala Festival Film Bandung ke-32 tahun 2019 ini. Mari kita nantikan perhelatan malam puncak Festival Film Bandung yang akan digelar September mendatang. (RFV)
Posting Komentar untuk "Semarak Pengumuman Nominasi Festival Film Bandung ke-32"