Menikah itu bukan balap sepeda, siapa
yang menggayuh dengan kencang akan mencapai garis finish terlebih dahulu dan
menjadikan "Pemenang".
Menikah itu panggilan jiwa, takdir
yang indah sesuai yang di gariskan oleh Allah, bukan paksaan, apalagi menikah hanya karena sindiran kanan kiri orang-orang di
sekitar kita karena tak kunjung menuju pelaminan.
Cap: Wanita Muslimah
Mengayuh Sepeda di Bantul, Jogjakarta
Ada wanita yang menikah saat masih menempuh pendidikan
S1, setelah lulus
kuliah, saat bekerja, setelah lulus S2 atau S3. Semua tak ada yang salah,
karena waktu yang tepat
untuk menikah hanya "Allah, Sang Kahliq" yang tau. Kita sebagai wanita hanya patut
untuk
terus memperbaiki kualitas diri.
Nilai seorang wanita bukan hanya di
sandang dari status, apakah wanita itu sudah bersuami? Apakah dia sudah punya anak?
.... No..!. Dilematis jika wanita sempurna hanya dilihat dari status yang
melekat. Jika dia tak bersuami atau blm memiliki anak, maka apa dia bukan wanita baik? bukan wanita sempurna?.
Wahai wanita....
Kau berhak menjalani hidup dengan
segala hal yang membuat kamu senang dan berkembang serta memberi manfaat untuk
orang lain. Selama apa yang
kau lakukan tak merugikan orang lain dan tak menyalahi agama, etika, moral dan
norma...JUST DO IT....!!! DON'T BE AFRAID...!!!!
Tetaplah tersenyum... Jalani hidup
dengan penuh rasa syukur dan pantang menyerah.
Kota Malang,
4 January 2020.
Created By : Nikmatus Sholikah (Nicmah)
Posting Komentar untuk "MAKNA “M E N I K A H” BAGI WANITA"