Menolak Punah, Nur Aini Melestarikan Bahasa Daerah Lewat Karya

Oleh FIRDA SHIEWA Mei 28, 2021 Posting Komentar

Penulis : Reza Indah P

Nur Aini sedang menikmati recording

Status tidak menyusutkan semangat Nur Aini. Wanita kelahiran 7 Juni 1982, Tasikmalaya. Bermodalkan kemampuan bahasa daerahnya, ibu dari dua anak ini telah mempertahankan kelestarian bahasa daerah yang perlahan digeser oleh kemajuan zaman.

Meskipun harus mengabdi untuk negara dan bertugas mencerdaskan anak bangsa, Aini mampu membagi waktunya untuk terus berkarya. Sebagai seorang guru Bahasa Daerah di SMA Negeri 1 Pecangan jepara. Aini terus mengaungkan pentingnya bahasa daerah dalam hal komunikasi di dalam ruang lingkup daerah. Dan mempertahankan keberagaman budaya.Terkhusus bahasa jawa.

Karya Nur Aini

"Saya ingin melestarikan budaya Jawa, karena referensi buku berbahasa Jawa masih sangat minim." ungkap Aini pada (25/5). Wanita yang doyan makan bakso ini, ternyata memiliki suara merdu. Hingga membawanya masuk dapur rekaman. "Alhamdulillah, single lagu berbahasa jawa dengan judul cinta terlarang. Sudah rekaman menunggu proses hak cipta," kata Aini saat diwawancarai.

Keseriusan Aini dalam dunia kepenulisan tidak main-main. Aini telah menerbitkan 4 buku dalam empat tahun berturut-turut. Dan hal ini juga yang membawa Aini bertemu dengan grup komunitas Jaringan Penulis Indonesia (JPI ). Bermula dari pencarian informasi di Facebook. Dan keinginan mendalami dunia kepenulisan. Ketika ditanya motivasi terbesar dalam menulis. Dia mengaku ingin dikenal orang lewat karya. Maka tidak heran jika Aini menjadikan Gus Mus sebagai penulis idolanya.

Sederet Karya Nur Aini

Usut punya usut, Aini punya cara tersendiri dalam mengatasi badmood-nya melanda, yaitu ketika dia menulis. Selain menulis juga Aini memiliki cara lain ialah menyanyi. Sebab, baginya mendengar alunan musik membuat semangat yang membara untuk Aini menulis, menulis dan menulis. (RIP).

Profil