Penulis: Irma Fitriani
Atika Rahma Diana atau akrab dipanggil Atika adalah dara kelahiran Semarang, 18 Maret 1998. Alumni D3 Teknik Informatika Politeknik Purbaya Jawa Tengah ini aktif dalam tiga bidang sekaligus, yakni kepenulisan, freelance voice over di sebuah kanal Youtube, dan bisnis kuliner yang ia bangun bersama pasangannya, Rian Setiawan.
Ketika Menulis dan Voice Over Berjalan Beriringan
Menekuni lebih dari satu bidang sekaligus bukanlah perkara gampang. Hal itu pun diakui Atika bila dirinya terkadang melakukan kesalahan saat ber-voice over atau menulis. Kesalahan dalam voice over umumnya terjadi karena kondisi tubuh kurang sehat sehingga mempengaruhi kondisi suara yang dihasilkan. Sedangkan kesalahan dalam kepenulisan umumnya dipengaruhi oleh perasaan yang kurang stabil atau sedang tidak ada ide untuk menulis (writer's block).
Bagi Sahabat JPI yang juga menekuni bidang voice over dan kepenulisan seperti Atika, berikut sedikit tips yang ia bagikan:
Voice Over
a. Jaga pola makan.
b. Istirahat yang cukup.
c. Minum air putih secara rutin atau berkala.
d. Hindari makanan pemicu flu dan batuk.
Kepenulisan
a. Banyak membaca untuk memperkaya referensi.
b. Jika mengalami writer's block, cobalah untuk berjalan-jalan keluar sebentar, menonton film, atau mendengarkan musik untuk relaksasi tubuh.
Masih seputar tips, menurut Atika, jika Sahabat JPI juga menekuni lebih dari satu bidang sepertinya dan tetap ingin semua bidang tersebut berjalan beriringan, maka buatlah skala prioritas lalu lakukan dengan hati-hati dan bijak, bukan lamban.
Tingkatkan Minat Baca
Atika Rahma Diana atau akrab dipanggil Atika adalah dara kelahiran Semarang, 18 Maret 1998. Alumni D3 Teknik Informatika Politeknik Purbaya Jawa Tengah ini aktif dalam tiga bidang sekaligus, yakni kepenulisan, freelance voice over di sebuah kanal Youtube, dan bisnis kuliner yang ia bangun bersama pasangannya, Rian Setiawan.
Semasa kuliah pun gadis berzodiak Pisces ini aktif berorganisasi, jabatan tertingginya menjadi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Purbaya (BEM KMPP) periode 2018-2019.
Dalam obrolan singkat kami terkait bidang yang paling potensial di masa mendatang dan akan ditekuni, Atika mengungkapkan bahwa ia tak dapat memilih salah satu dari ketiganya. Menurutnya, ketiga kegiatan tersebut sama-sama berpotensi di masa mendatang dan tetap dapat berjalan tanpa saling menghambat selama dikerjakan secara profesional.
Menulis itu Tantangan yang Seru
Sepulang sekolah, Atika kecil kerap kali diajak oleh sang ibu ke perpustakaan Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi di Kota Semarang. Di sana Atika membaca banyak sekali buku seperti dongeng, fabel, kisah nabi, ensiklopedia, dan lain-lain. Dari kebiasaan itulah Atika mulai terbiasa dengan membaca buku yang berdampak pada banyaknya kosakata yang ia ketahui dan menancap di ingatannya.
Menulis itu Tantangan yang Seru
Sepulang sekolah, Atika kecil kerap kali diajak oleh sang ibu ke perpustakaan Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi di Kota Semarang. Di sana Atika membaca banyak sekali buku seperti dongeng, fabel, kisah nabi, ensiklopedia, dan lain-lain. Dari kebiasaan itulah Atika mulai terbiasa dengan membaca buku yang berdampak pada banyaknya kosakata yang ia ketahui dan menancap di ingatannya.
Dengan penuh keberanian, Atika pun mencoba menulis puisi pertamanya di sebuah buku catatan. Setelah cukup lama berkecimpung dengan puisi, pada tingkat SMK, untuk pertama kalinya Atika mulai merambah ke penulisan cerpen. Meski berawal dari tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia semata, nyatanya kecintaannya dalam dunia kepenulisan semakin dalam hingga berhasil menerbitkan sebuah buku kumpulan cerpen yang berjudul Candu pada akhir 2019 silam. Tak berpuas diri karena berhasil menulis puisi dan cerpen dengan begitu apik, Atika mulai merambah ke penulisan novel.
Bagi wanita yang tengah menjabat sebagai Wakil Sekretaris di DPW Forum Kewirausahaan Jawa Tengah ini, menulis merupakan sebuah tantangan yang seru. Atika dapat membuat berbagai macam karakter penokohan secara mendetail, alur yang sedemikian rupa, membuat latar cerita di negara yang ia sukai—Jepang, kepuasan ketika berhasil menuntaskan cerita hingga selesai, dan semangat yang membuncah kala membaca respon dari pembacanya. Inilah yang membuat Atika bertahan hingga saat ini di dunia kepenulisan.
Bagi wanita yang tengah menjabat sebagai Wakil Sekretaris di DPW Forum Kewirausahaan Jawa Tengah ini, menulis merupakan sebuah tantangan yang seru. Atika dapat membuat berbagai macam karakter penokohan secara mendetail, alur yang sedemikian rupa, membuat latar cerita di negara yang ia sukai—Jepang, kepuasan ketika berhasil menuntaskan cerita hingga selesai, dan semangat yang membuncah kala membaca respon dari pembacanya. Inilah yang membuat Atika bertahan hingga saat ini di dunia kepenulisan.
Ketika Menulis dan Voice Over Berjalan Beriringan
Menekuni lebih dari satu bidang sekaligus bukanlah perkara gampang. Hal itu pun diakui Atika bila dirinya terkadang melakukan kesalahan saat ber-voice over atau menulis. Kesalahan dalam voice over umumnya terjadi karena kondisi tubuh kurang sehat sehingga mempengaruhi kondisi suara yang dihasilkan. Sedangkan kesalahan dalam kepenulisan umumnya dipengaruhi oleh perasaan yang kurang stabil atau sedang tidak ada ide untuk menulis (writer's block).
Bagi Sahabat JPI yang juga menekuni bidang voice over dan kepenulisan seperti Atika, berikut sedikit tips yang ia bagikan:
Voice Over
a. Jaga pola makan.
b. Istirahat yang cukup.
c. Minum air putih secara rutin atau berkala.
d. Hindari makanan pemicu flu dan batuk.
Kepenulisan
a. Banyak membaca untuk memperkaya referensi.
b. Jika mengalami writer's block, cobalah untuk berjalan-jalan keluar sebentar, menonton film, atau mendengarkan musik untuk relaksasi tubuh.
Masih seputar tips, menurut Atika, jika Sahabat JPI juga menekuni lebih dari satu bidang sepertinya dan tetap ingin semua bidang tersebut berjalan beriringan, maka buatlah skala prioritas lalu lakukan dengan hati-hati dan bijak, bukan lamban.
Tingkatkan Minat Baca
Rendahnya minat baca di Indonesia tampaknya diperparah dengan maraknya platform media sosial berbasis video di kalangan masyarakat. Atika pun cukup bijak dalam menanggapi hal ini. Menurutnya, untuk meningkatkan minat baca sebaiknya dimulai sedini mungkin, bisa dari lingkup keluarga atau sekolah, sedangkan terkait dengan maraknya platform media sosial berbasis video tersebut, menurutnya hal itu merupakan bagian dari kemajuan zaman yang tak bisa disangkal, sehingga yang dapat kita lakukan adalah dengan memilih dan memilahnya. (IF)
Posting Komentar untuk "Atika Rahma Diana Tekuni Dunia Menulis, Voice Over, sampai Bisnis Sekaligus"