Anna menatap layar ponselnya dengan cemas. Tidak ada email balasan dari produser film yang ia kirimkan naskahnya dua minggu yang lalu. Anna sangat ingin bekerja di industri film, tetapi selama tiga bulan terakhir, dia hanya menerima penolakan dan kekecewaan. Dia merasa seperti ia sudah mencoba segalanya, tetapi takdir berkata lain. Anna merenung sejenak, ia merasa butuh curhat pada seseorang. Anna langsung mengingat seseorang yang mungkin bisa mendengarkan keluhannya. Samudra, Dia adalah senior Anna saat masih kuliah dan Anna mengaguminya sejak pandangan pertama tujuh tahun lalu. Meskipun mereka pernah bekerja sama dalam sebuah proyek film, Anna tidak pernah berani untuk menunjukkan perasaannya pada Samudra. Tapi, Anna tidak bisa menahan rasa penasaran dan ingin tahu apa kabar Samudra setelah 4 tahun tidak bertemu, meskipun mereka pernah saling berbalas cerita Instagram.
Anna membuka aplikasi
chatting dan menulis pesan untuk Samudra. "Hai, Sam. Apa kabar?"
Setelah beberapa menit, Samudra membalas pesan Anna dan mereka mulai
berbincang-bincang. Anna memberitahu Samudra tentang masalah hidupnya dan
Samudra dengan sangat baik merespons dan memberikan saran yang membantu Anna.
Anna merasa nyaman berbicara dengan Samudra dan ingin mengenal lebih dekat.
Namun Samudra sepertinya tidak begitu tertarik dengan Anna. Anna sungguh tidak
bisa menghapus rasa mencintai dalam diamnya pada Samudra. Selama ini dirinya
selalu berharap bahwa Samudra adalah jodohnya kelak.
Pada hari Valentine,
Anna memutuskan untuk mengirimkan coklat dan surat cinta kepada Samudra. Dia
menandatanganinya sebagai "Secret Admirer" karena dia takut untuk
mengungkapkan perasaannya secara langsung. Anna merasa senang ketika melihat
Instastory Samudra memberikan respons positif atas kiriman tersebut, tetapi
Samudra sama sekali tidak menyadari bahwa yang mengirimkan itu adalah Anna.
Anna merasa seperti ada
sesuatu yang terjadi antara mereka dan memutuskan untuk mengambil risiko untuk
mengungkapkan perasaannya kepada Samudra. Dia memberanikan diri mengajak
Samudra nonton konser, meskipun membuat jantungnya hamper copot saat Samudra
menerima tawaran itu. Bukannya membuat masalah semakin berkurang, Anna justru
pusing memilih pakaian yang tepat agar ia bisa menarik dimata Samudra pada
kencan pertama. Anna mempersiapkan diri selama seminggu sebelum first date
bersama Samudra.
Seminggu kemudian, Anna
tak menyangka bahwa kencan pertama mereka begitu begitu indah dan menyenangkan.
Anna sangat bahagia dan semakin mencintai Samudra. Perlakuan Sam kepad Anna
begitu membuatnya salah tingkah dan tak bisa berhenti bersyukur. Anna
benar-benar ingin menghentikan waktu saat itu juga untuk menikmati keindahan
ciptaan tuhan yang ad di depan matanya. Jantungnya tak berhenti berdetak kencang.
Hatinya menggelitik ingin memeluk Samudra saat itu juga.
Konser dimulai, tak
disangka Samudra begitu enjoy. Ia tak segan merangkul Anna, membuat Anna
seperti melayang ke langit ke tujuh. Ini benar-benar diluar dugaan. Anna merasa
ini adalah mimpi, sosok yang ia kagumi selama ini benar-benar ada di depan
matanya.
Setelah acara konser
selesai, mereka saling bercerita tentang kehidupan. Mereka pergi menikmati
suasana city light kota Jakarta. Suasans
begitu nyaman dengan angin malam yang sepoi-sepoi. Mendengar Samudra bercerita
membuat Anna semakin banyak belajar dan mengagumi sosok Samudra. hingga larut
malam, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang.
Setibanya di kos, Anna
tidak berhenti bahagia dan loncat di kasurnya. Ia selalu memandangi foto selfie
bersama Samudra. Samudra menulis pesan bahwa dirinya sangat berterima kasih
telah diajak nonton konser. Namun Anna semakin cemas, apakah ini hanya untuk
pertama kali dan terakhir? Anna mencoba untuk melapangkan dada, jika Samudra
memiliki perasaan yang sama, pasti akan kembali dan bertemu lagi.
Ternyata setelah beberapa
hari setelah kencan pertama mereka, Anna merasa semakin dekat dengan Samudra.
Mereka sering bertukar pesan dan mengobrol dengan penuh kehangatan. Meski
sekedar menanyakan “bagaimana aktivitasmu hari ini?”. Namun, Anna masih merasa
tidak yakin apakah Samudra merasakan hal yang sama dengannya. Ia takut untuk
bertanya langsung karena takut kehilangan jika Samudra tidak memiliki perasaan
yang sama.
Hari-hari berlalu dan
Anna terus memikirkan perasaannya terhadap Samudra. Ia tak bisa menyangkal
betapa ia merindukan sosok itu, tetapi ia takut untuk mengambil risiko dan
mengungkapkan perasaannya. Namun, suatu hari, Anna merasa seperti takdir sedang
memberinya tanda. Ia mendapat undangan dari Samudra untuk pergi ke sebuah pesta
ulang tahun teman mereka yang sama-sama dikenal.
Anna merasa ini adalah
kesempatan baginya untuk mengungkapkan perasaannya. Namun, ketika ia tiba di
pesta itu, Anna merasa sedikit terkejut melihat Samudra sedang bersama dengan
seorang perempuan yang cantik. Anna merasa sedih dan kecewa, ia merasa seperti
kesempatan itu telah hilang.
Anna mencoba untuk
menjaga jarak dari Samudra sepanjang malam, tetapi pada akhirnya, Samudra
menemui Anna dan bertanya tentang keadaannya. Anna mencoba untuk tersenyum dan
mengatakan bahwa ia baik-baik saja, tetapi Samudra melihat melalui kedok Anna.
Ia meminta Anna untuk jujur dengan perasaannya dan mengatakan bahwa ia
merasakan sesuatu terhadap Anna juga. Anna merasa seperti dunianya berhenti
berputar pada saat itu. Ia tidak percaya bahwa Samudra merasakan hal yang sama
dengannya. Mereka berdua mengobrol sepanjang malam, membahas masa lalu mereka
dan merencanakan masa depan bersama. Akhirnya, Samudra meminta Anna untuk
menjadi pacarnya dan Anna dengan senang hati menerimanya.
Kini Anna merasa seperti
semua mimpi-mimpinya menjadi kenyataan. Ia menemukan cinta sejatinya dalam
sosok yang selama ini menjadi "secret admirer"-nya. Anna berterima
kasih pada takdir yang memberinya kesempatan untuk menemukan cinta sejatinya
dan pada Samudra yang akhirnya membuka hatinya padanya. Mereka melanjutkan
hubungan mereka dengan penuh kehangatan dan cinta, dan Anna tahu bahwa ia telah
menemukan orang yang tepat untuknya. (Jakarta - Levanna Ayu)
Posting Komentar untuk "CERPEN : SECRET ADMIRER : Oleh: Levanna Ayu"