Penulis: Sevina Dwi Alyani
Nawan Handono, perempuan manis berusia 28 tahun ini tengah menetap di Tegal untuk suatu keperluan. Nawan aktif dalam menulis sejak 2013. Tidak hanya itu, perempuan pemilik nama panggilan Nawan ini pertama kali menekuni literasi lewat grup di bawah asuhan Asma Nadia. Penulis terkenal dengan karya yang memiliki amanat yang bermakna. Alasan Nawan memilih literasi sebagai perantara gabutnya karena untuk mengisi waktu luang agar lebih bermanfaat.
Menurutnya walaupun belum banyak pengalaman menarik di dunia tulis-menulis ini, ia tidak akan mundur akan tetapi ia akan terus maju memperjuangkan hobi yang ia tekuni. Bagi Nawan kesulitan-kesulitan di dunia kepenulisan adalah melawan diri sendiri yang masih menunda sesuatu. Hal itu memang lumrah dirasakan banyak kaum. Ia yakin suatu hari ia akan menjadi sosok produktif yang dapat bermanfaat bagi manusia-manusia di negeri ini.
Karya-karya dan Pencapaian
Nawan Handono juga pernah tergabung dengan tim Bunda Asma sebagai fresh reader di buku yang berjudul “Cinta Dua Kodi”. Selain itu Nawan juga memiliki karya yang dimuat di Islam Pos yang berjudul “Assalamualaikum Calon Imam” dan berkontribusi di UC News tahun 2017. Menariknya Nawan mendapat jodoh sesama penulis yang bertemu di Komunitas Bisa Menulis pada tahun 2015. Selain pengalaman berharga, ilmu bermanfaat, dan kebahagiaan, bagi Nawan menulis memiliki manfaat lebih dari itu.
Sejak bergabung dalam dunia kepenulisan, Nawan menjadi punya banyak kenalan dari berbagai kota di Indonesia. Dan beberapa jadi teman baik. Menurutku dunia literasi ini membuka banyak sekali peluang. Mulai dari memperoleh teman sampai memperoleh penghasilan tambahan.
Untuk sekarang perempuan 28 tahun itu fokus untuk menambah skill di penulisan skenario, itu sebabnya ia bergabung dengan JPI. Ketika masih tinggal di Jakarta, sebelum di JPI ia sempat ikut beberapa kelas menulis skenario. Pernah ikut kelas menulis yang menghadirkan mas Alim Sudio sebagai pembicara. Ikut kelas skenario di bawah asuhan Lottati Mulyani (ex-supervisor Frame Ritz) dan juga ikut kelas menulis skenario yang diadakan Wenda Koiman.
1 komentar untuk "Nawan Handono: Gabut Baiknya Berliterasi untuk Mengembangkan Kemampuan dan Potensi Diri "