Menulis skenario FTV itu kayak bikin kopi. Kalau takarannya pas, hasilnya bisa bikin penonton ketagihan. Dari kisah cinta yang bikin baper, komedi yang bikin ngakak, sampai drama keluarga yang bikin mata berkaca-kaca, semua bis akita tulis dengan sentuhan khas masing-masing penulis.
Mau tahu rahasia di balik skenario FTV ala Endik Koeswoyo? Ini dia tips-tipsnya!
1. Ide Simpel, Tapi Relatable
FTV itu kayak makanan ringan: harus mudah dicerna, tapi tetap berkesan. Mulai dari ide-ide yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, "Listrik boleh mati, cintamu jangan yad ek ya."—cerita tentang cinta di tempat magang yang dibumbui persaingan kocak dan baper dengan konflik utama listrik sering mati.
Tip:
Ambil inspirasi dari pengalaman sehari-hari: tetangga yang julid, cinta di tempat kerja, atau konflik keluarga. Tentang kebun cabai, kebun coklat, atau berlatar belakang pertanian dan peternakan.
Bikin penonton bisa berkata, “Duh, ini gue banget!”
2. Karakter yang Hidup (Bukan Sekadar Cakep)
Karakter yang kuat bikin penonton peduli. Setiap tokoh harus punya goals, kelebihan, kekurangan, dan, tentu saja, sedikit drama.
Contoh:
Si cewek pekerja keras yang sering apes tapi pantang menyerah.
Si cowok nyebelin tapi secretly care.
Teman kocak yang selalu muncul di saat-saat nggak penting tapi penting.
Tip:
Berikan setiap karakter arc, alias perkembangan. Jangan cuma cantik dan tampan doang, harus ada isi ceritanya!
3. Konflik Harus Renyah, Tapi Nggak Bikin Mual
FTV tanpa konflik itu kayak kopi tanpa kafein—kurang greget! Konflik jangan yang kelewat berat. Fokusnya tetap pada drama romantic aktraktif yang menghibur.
Tip:
Gunakan konflik yang bisa selesai dalam 80 menit, kayak cinta beda status, salah paham kocak, atau musuh jadi cinta.
Hindari konflik yang bikin penonton stres berat. Ingat, ini FTV, bukan sinetron 577 episode!
4. Dialog Nggak Perlu Berbusa, Tapi Kena
Kita harus jago bikin dialog yang ringan tapi mengena. Kadang, satu kalimat bisa bikin penonton ketawa, kadang bikin diam termenung sambil mikirin mantan.
Tip:
Hindari dialog terlalu panjang atau terlalu formal.
Tambahin humor, tapi pastikan sesuai situasi.
Kalau bisa, masukkan catchphrase yang gampang diingat penonton.
5. Ending Manis, Tapi Nggak Harus Klise
Kita sebagai penulis harus paham banget kalau penonton FTV suka ending bahagia, tapi itu bukan berarti harus selalu happy ending yang ngebosenin. Kadang, open ending atau twist kecil bisa bikin cerita lebih berkesan.
Tip:
Kalau ceritanya romantis, pastikan ada momen "awww" di akhir.
Kalau ceritanya komedi, tutup dengan punchline yang bikin senyum.
Kalau dramatis, kasih sedikit harapan biar penonton nggak baper berkepanjangan.
6. Kejar Deadline dengan Akal Sehat
Sebagai penulis produktif, kita sering menghadapi deadline ketat. Rahasianya? Disiplin waktu dan nggak menunggu "mood" datang. Buat kerangka cerita dulu, baru isi detailnya.
Tip:
Mulai dari sinopsis singkat, kriim ke PH, tunggu sampai di ACC, kalau di ACC baru deh breakdown scene, tunggu masukan dari produser dan sutrdara, baru deh lanjut ke naskah penuh.
Nulis dulu, ngedit belakangan. Nggak perlu sempurna di draft pertama!
7. Kuncinya Komedi Romantis yang Nggak Garing
FTV ala Endik sering kali punya unsur komedi yang segar. Humor itu bukan cuma soal kata-kata, tapi juga situasi dan reaksi karakter.
Tip:
Manfaatkan karakter pendukung sebagai comic relief.
Gunakan situasi absurd yang tetap masuk akal.
Kesimpulan: Tulis dengan Hati, Bukan Cuma Jari
Kunci utama menulis skenario FTV adalah menulis dengan hati. Kalau kamu bisa tertawa, terharu, atau senyum sendiri saat nulis, kemungkinan besar penonton juga akan merasakan hal yang sama.
Jadi, siap bikin skenario FTV ala Endik Koeswoyo? Ambil kopi, buka laptop, dan mulailah menulis! Karena, siapa tahu, naskah yang kamu tulis hari ini adalah tontonan favorit orang lain besok. Selamat menulis, calon penulis hits!
Posting Komentar untuk ""Tips Menulis Skenario FTV Ala Endik Koeswoyo: Bikin Pemirsa Baper, Ketawa, dan Nggak Pindah Channel!""